top of page

Menjadi Pribadi Yang Berinisiatif dan Kreatif



RABU

Hari Biasa Pekan III Paskah

Bacaan Pertama : Kis. 8:1b-8

Bacaan Injil : Yoh. 6:35-40


Sebagai manusia, kita punya banyak mimpi tentang masa depan. Kita cenderung selalu menginginkan sesuatu secara ideal dalam mimpi kita. Sekalipun dalam keseharian, kita merasa ada hal-hal yang kurang, tetapi itu tidak mengurangi mimpi kita untuk menjadi seperti yang kita mau. Namun terkadang, sadar atau tidak, mimpi yang kita ciptakan hanya sebatas khayalan. Mimpi kita hanya sebatas penghibur yang menyenangkan kita sesaat dan membuat kita sedikit menghindar dari kenyataan hidup yang membelenggu.


Sesuatu yang kita impikan mesti menjadi batu pijakan untuk kita wujudkan. Impian seharusnya tidak boleh kita anggap sebagai penghibur belaka saat penat. Salah satu usaha mewujudkan impian kita adalah dengan berinisiatif. Di saat sekarang, selalu dalam setiap kesempatan kita mendengar ada seruan sesama agar kita menjadi orang yang berinisiatif dan berkreativitas. Kita perlu berinisiatif untuk menciptakan atau mewujudkan sesuatu yang baru berdasarkan apa yang kita impikan dan berkreativitas untuk mengembangkannya. Kita perlu sadar bahwa seruan ini sangat penting dalam menjalani hidup dan mencapai impian kita. Betapa tidak, sekalipun yang kita mimpikan sungguh sangat ideal dan membuat kita tergugah, tetapi jika tidak diteruskan dengan inisiatif untuk memulai dan berkreatif untuk mengembangkannya, maka kita tidak akan pernah berhasil menggapai mimpi.


Yesus hari ini berbicara kepada kita tentang pentingnya inisiatif dan kreativitas. Karena cinta dan kasih sayang dari Allah kepada manusia, maka Yesus diutus oleh Allah Bapa untuk datang dan hadir dalam sejarah kita manusia untuk secara langsung menjadi penunjuk jalan bagi kita menuju Allah sebagai sumber hidup kita. Yesus yang datang dan hadir di tengah dunia, sesungguhnya menjadi tanda dan bukti bahwa Allah tidak membiarkan kita untuk menjadi gelisah pada saat kita mencari jalan menuju keselamatan abadi. Allah telah hadir dalam diri Yesus, dan kini hanya tinggal inisiatif dari kita untuk pergi bersama Yesus atau memilih tetap tinggal dalam impian kita tanpa inisiatif yang mau kita lakukan. Sesungguhnya segala sesuatu yang kita impikan dan inginkan harus mendorong kita untuk berlangkah maju. Tanpa Roh Tuhan dan inisiatif pribadi, maka segala sesuatu akan menjadi mati dan tak berarti dalam kenyataan.


DOA

Allah Tritunggal Mahakudus, karena kesesakan beban hidup yang kami pikul, terkadang kami merasa jenuh untuk menjalani hidup ini. Bantulah kami untuk selalu mampu berinisiatif dan menjadi kreatif ketika kami sedang berjuang untuk memperoleh cita-cita yang luhur. Amin.



28 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page