top of page

Berhati-Hatilah Menjadi Teladan


SABTU

Peringatan Wajib Hati Tersuci SP Maria

Bacaan Pertama : 2Tim. 4:1-8

Bacaan Injil : Mrk. 12:38-44

Manusia adalah makhluk yang selalu memiliki kebebasan untuk menerjemahkan keinginannya untuk bertindak. Hal serupa juga tampak dalam kisah injil. Kisah injil hari ini menampilkkan dua model terjemahan atas dinamika kepribadian manusia. Para ahli Taurat di satu sisi berusaha menampilkan diri sebagai orang terhormat dan bermartabat. Mereka berusaha menampilkan keluhuran pribadi mereka dalam seluruh penampilan fisik. Di sisi lain kita menemukan seorang janda miskin yang dengan penuh kesadaran memberikan persembahan di Bait Allah. Dalam kemiskinannya, ia tidak lagi menonjolkan arti lahiriah dari persembahan itu tetapi mengutamakan kesediaannya untuk menyerahkan diri secara total pada kebaikan Allah.


Yesus sendiri dalam injil menyatakan bahwa persembahan janda miskin itu lebih bernilai dari persembahan orang kaya. Faktor utama yang ditekankan Yesus ialah ketulusan pemberian dan penyerahan seluruh dari lewat persembahan itu. Yesus sebenarnya tidak melarang umat-Nya menjadi orang kaya atau orang yang terhormat di kalangan masyarakat. Ia juga tidak bersikap diskriminatif pada orang kaya dengan merestui persembahan janda miskin. Ia hanya menginginkan agar umat-Nya selalu sadar akan realitas kesehariannya. Kekayaan lahiriah itu tidak boleh menjauhkan mereka dari kasih Allah. Kekayaan tidak boleh menghancurkan martabat kemanusiaan.


Dengan perbandingan di atas, menjadi jelas bahwa teladan kehidupan kita harus selalu berpusat pada wajah kasih Allah. Semua sarana lahiriah termasuk kekayaan harus semakin menampakkan kebaikan dan cinta Allah kepada manusia. Allah yang hadir dalam diri sesama harus semakin disadari dan dibagikan dengan cara yang sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Namun harus disadari lagi bahwa cara kita membagi kasih Allah itu tidak boleh mengaburkan wajah Allah sendiri dengan menonjolkan kemampuan pribadi kita. Allah harus tetap menjadi patokan, isi dan tujuan pewartaan kita. Maka berhati-hatilah menjadi teladan bagi sesama.


DOA

Allah Tritunggal Mahakudus, ajarilah kami agar memberi teladan yang benar kepada sesama agar semakin banyak orang merasakan kehadiran-Mu di dunia ini. Amin.



8 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page