top of page

Berani Menjadi Garam dan Terang Dunia


SELASA

Bacaan Pertama : 1Raj. 17:7-16

Bacaan Injil : Mat. 5:13-16


Garam dan terang merupakan dua kebutuhan pokok yang sangat menunjang keberlangsungan hidup manusia. Yesus justru mengambil hal-hal yang biasa dan sederhana ini, sebagai sarana pewartaan Kabar Gembira Allah. Ia memberi ajaran-Nya kepada para muridnya dengan menampilkan analogi garam dan terang, agar mereka mudah mengerti dan memahami arti terdalam pewartaan-Nya. Ia ingin agar mereka mudah larut seperti garam, mudah dan mampu mentransformasikan kehendak Allah menjadi suatu kegembiraan, yang mampu menjawabi kebutuhan hidup manusia dan bukannya sebagai garam yang berkelebihan, terlalu asin yang membawa orang kepada keterpurukan hidup. Misalnya, terjadi perkelahian antara dua orang yang bertetangga mengenai batas tanah pekarangan rumah mereka. Sebagai garam kita hadir di sana untuk meleraikan dan bukan sebagai pengaduh domba. Demikian halnya dengan menjadi terang, kita mesti mampu menghadirkan terang itu dalam diri kita guna memberi terang yang sama kepada orang lain dengan memberikan pemahaman yang benar dan berusaha meleraikan mereka.


Terang dan garam Yesus mengundang partisipasi setiap kita dalam pewartaan Kabar Gembira Allah agar kita hidupi sebagai sebuah rahmat Allah. Hal itu harus kita bagikan kepada setiap sama saudara kita di mana saja kita diutus.


DOA

Allah Tritunggal Mahakudus, sumber garam dan terang bagi kehidupan kami. Engkau telah memilih dan mengutus kami menjadi garam dan terang ke tengah-tengah dunia. Kami mohon, memampukan kami agar selalu kokoh berdiri mempertahankan dan menampilkan kebaikan-Mu. Semoga kami menjadi garam dan terang yang handal dalam melaksanakan misi Allah, menyelamatkan seluruh umat manusia. Amin.



12 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page