SABTU
Pekan Biasa XIV
Bacaan Pertama : Yes. 6:1-8
Bacaan Injil : Mat. 10:24-33
Nasihat-nasihat yang diucapkan Yesus hari ini mengajak kita sebagai manusia untuk lebih melihat kehidupan sebagai sebuah anugerah dari Allah. Yesus mau agar kita manusia dapat bersaksi dengan berani tentang kerajaan Allah dan tidak takut terhadap segala ancaman. Yesus menegaskan secara jelas dalam nasihat-Nya bahwa barangsiapa yang mengakui nama-Nya di depan manusia yang lain, maka ia akan diakui pula oleh Yesus di depan Bapa yang di surga. Tetapi barang siapa tidak mengakui-Nya di depan manusia lain, maka Yesus pun akan menyangkalnya di hadapan Bapa yang ada di surga. Selain berani bersaksi, Yesus juga meminta kita untuk tetap menyadari diri sebagai sosok rapuh yang memiliki kelemahan-kelemahan manusiawi kita.
Dewasa ini, persoalan-persoalan bisa saja terjadi dan berakibat fatal hanya karena kita kurang tahu menempatkan diri secara baik. Ada yang merasa bahwa hanya dirinyalah yang lebih tahu tentang segala sesuatu dan orang lain tidak. Ada juga yang mungkin dalam berelasi dengan orang lain cenderung mengambil alih semua peran. Kita perlu sadar bahwa segala sesuatu ada waktu dan ada masanya. Ada waktu untuk kita belajar, ada waktu untuk kita menghadapi tantangan, dan ada waktu untuk kita menjadi pemimpin. Tahu tempatkan diri berarti kita menyadari bahwa semua hal yang sedang kita jalani secara bertahap merupakan sebuah rahmat yang datang dari Allah untuk tetap menjaga kasih persaudaran di antara kita. Sesungguhnya segala sesuatu tidak jadi dengan sendirinya melainkan berlangsung secara terus-menerus dalam hidup kita termasuk tugas dan tanggung jawab yang kita pikul. Yang perlu kita buat adalah berusaha untuk tetap setia dalam segala pekerjaan yang dipercayakan. Kita percaya bahwa sampai pada saatnya, kita akan matang untuk melakukan hal yang besar.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, tuntunlah kami untuk setia dalam setiap tanggung jawab yang kami pikul dan mampukanlah kami untuk tahu menempatkan diri di manapun kami berada. Amin.