top of page

Kerendahan Hati dan Pengampunan


SELASA

Pekan Biasa XIX

Peringatan Wajib St. Maksimilianus Maria Kolbe, Imam Martir

Bacaan Pertama : Yeh. 2:8 - 3:4

Bacaan Injil : Mat. 18:1-5,10,12-14

Pada hari ini, Gereja Katolik memperingati Santo Maksimilianus Maria Kolbe, seorang imam martir. Santo Maksimilianus Maria Kolbe lahir di Zdunska Wola, dekat Polandia pada 7 Januari 1984 dengan nama asli Raymond Kolbe. Setelah menanamatkan pendidikannya di Seminari, Ia memutuskan masuk biara. Tahun 1911, dia mengikrarkan kaul pertama, sekaligus mengganti namanya menjadi Makismilianus. Karena kecintaannya kepada Maria, ketika mengikrakan kaul kekal pada tahun 1914, dia menambahkan nama Maria pada namanya, sehingga nama menjadi Maksimilianus Maria Kolbe. Pada 28 April 1918, ia ditahbiskan menjadi imam dalam biara Fransiskan Konventual.

Dua tema penting yang ditekankan oleh Yesus dalam Injil hari ini adalah kerendahan hati dan pengampunan. Kerendahan hati dan pengampunan adalah keutamaan-keutamaan yang harus dimiliki oleh murid Yesus. Yang terbesar dalam Kerajaan Allah bukanlah mereka yang memiliki kekuasaan atau jabatan melainkan mereka yang memiliki kerendahan hati seperti anak kecil dan jiwa pengampuanan seperti Bapa. Murid bahkan bukan saja harus seperti anak kecil, melainkan juga sanggup menerima anak kecil dalam nama Yesus. Ia harus memperlakukan yang paling lemah sebagai orang yang dihormati.

Dua keutaaman ini kita temukan dalam diri St. Maksimilianus. Ketika seorang tahanan yang ditahan bersama dengannya di Kamp Auschwitz, bernama, Francis Gajowniczek hendak disiksa sampai mati, Maksimilianus dengan rendah hati meminta pimpinan tahanan untuk menggantikkannya, dan permohonan itu dikabulkan. Pada 14 Agustus 1941, Maksimilianus meninggal dunia setelah disuntik mati menggunakan asam karbonat di Kamp Konsentrasi Auschwittz, Polandia. Kisah kemartirannya bukan hanya menunjukkan bela imamnnya kepada Tuhan melainkan juga memperlihatkan bagaimana dia rela mengampuni semua orang yang telah menyiksa dia dalam tahanan. Menurut Maksimilianus, kebencian bukanlah kekuatan yang membangun. Kasih dan pengampunanlah yang merupakan kekuatan yang membangun.


DOA

Allah Tritunggal Mahakudus, jadikanlah kami orang yang rendah hati dan memiliki jiwa pengampunan seperti Engkau sendiri rendah hati dan suka mengampuni. Amin.



37 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page