top of page

Kerendahan Hati


SABTU

Pekan Biasa XX

Bacaan Pertama : Yeh. 43:1-7a

Bacaan Injil : Mat. 23:1-12

Pada hari ini penginjil Matius memperdengarkan kepada kita tentang Yesus yang mengecam ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi. Ahli-ahli taurat adalah kaum intelektual yang religious, pandai dalam menafsirkan kitab taurat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang farisi termasuk dalam persekutuan persaudaraan yang mengungkapkan keakraban mereka dengan makan bersama dan membanggakan diri karena menaati hukum dengan sebaik-baiknya.

Ayat 2-7 berisi kritikan Yesus terhadap ahli taurat dan orang farisi. Ini bukan berarti Yesus ingin menebarkan kebencian dalam kehidupan bersama. Kritikan ini mengungkapkan kepedulian Yesus terhadap mereka karena kesaksian hidup yang ditunjukkan sudah tidak sesuai dengan apa yang diajarkan. Kepada kita sekalian ingin ditunjukkan dua hal penting: pertama, kita patut melihat kritikan dalam kacamata positif. Bisa jadi kita juga termasuk dalam kritikan yang diberikan Yesus. Kritikan yang kita terima dalam keseharian hidup kita merupakan ungkapan kepedulian orang lain terhadap diri kita untuk menjadi lebih baik lagi. Kedua, tindakan, perilaku, tutur kata yang ditunjukkan setiap hari adalah kesaksian hidup dan kesaksian hidup merupakan sebuah khotbah yang hidup di tengah kebersaman hidup kita.

Ayat 8-11 berisi ajakan Yesus bagi kita sekalian untuk lebih memupuk sikap kerendahan hati. Kata “rabi”, “bapa”, “pemimpin” merupakan sebutan bagi orang-orang yang dihargai akan tetapi tidak berarti sebutan-sebutan tersebut menjadikan kita tinggi hati dan menganggap orang lain tidak berharga.


DOA

Allah Tritunggal Mahakudus, bimbinglah kami pada hari untuk bersikap rendah rendah dan menunjukkan kesaksian hidup yang baik. Amin.



12 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page