SENIN
Pekan Biasa XXVIII
Bacaan I : Galatia 4: 22-24
Bacaan Injil : Lukas 11: 29-32
Yesus dalam injilNya hari ini mengecam sikap batin orang-orang Yahudi yang tertutup bagi Allah. Mereka meminta Yesus untuk memperlihatkan suatu tanda dari surga kepada mereka (bdk. 16:1). Tetapi Yesus sekali-kali tidak memperlihatkan tanda itu kepada mereka. Yesus menegaskan bahwa kepada mereka tidak diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Yunus menjadi tanda bagi orang Niniwe. Transformasi atau perubahan diri orang Niniwe dalam bentuk tindakan pertobatan merupakan buah dari keterbukaan hati untuk menerima tanda dari surga yang hadir melalui nabi Yunus. Sebagaimana Yunus menjadi tanda untuk orang Niniwe, demikian pun Yesus menjadi tanda nyata kehadiran Allah bagi mereka. Yesus menjadi tanda bagi mereka melalui kata-kata dan karya Yesus yang mereka sudah dengar dan saksikan: menyampaikan kritik sosial dan religius atas ketidakberesan hidup sosial dan keagamaan mereka, menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, membangkitkan orang yang mati, dll. Hanya saja mereka tidak paham dan peka dengan hal itu. Akar dari semua bentuk ketidakpahaman dan ketidakpekaan mereka adalah ketertutupan hati bagi Allah.
Santa Teresia dari Yesus, yang pestanya kita peringati hari ini menjadi simbol pribadi yang memiliki keterbukaan hati bagi tanda nyata kehadiran Allah. Sikapnya justru berkebalikan dari sikap orang-orang Yahudi dalam Injil hari ini. Dalam riwayat hidupnya, Santa Teresia digambarkan sebagai pribadi yang peka dengan penderitaan orang miskin dengan merawat dan memberi mereka makan, orang yang lanjut usia dengan mendirikan rumah jompo, dan para korban wabah kolera yang melanda Spanyol pada tahun 1897 dengan setia merawat mereka. Ia sadar bahwa Allah hadir dalam diri mereka yang miskin dan menderita. Sikap solider dengan mereka merupakan bentuk nyata dari keterbukaan hati kepada Allah. Semoga kita meneladani sikap St. Teresia dalam hidup sehari-hari.
DOA
Ya Tritunggal Mahakudus bantulah kami untuk senantiasa membuka hati bagiMu yang hadir dalam diri mereka yang miskin dan menderita. Amin.