top of page

“Hiduplah sebagai anak-anak terang…”


SENIN

Pekan Biasa XXX

Bacaan I : Efesus 4:32–5:8

Bacaan Injil : Lukas 13:7-10


Pencinta Sang Sabda yang terkasih, pada umumnya, kata “terang” dikonotasikan dengan kualitas-kualitas positif seperti kebenaran dan kebaikan. Berbeda dengan kata “gelap” yang sering disandingkan dengan penyesatan, kekuatan jahat dan kualitas-kualitas negative lainnya. Dalam kaitan dengan perkembangan hidup beriman, terang dan gelap dibedakan secara jelas. Rasul Paulus dalam suratnya hari ini kepada jemaat di Efesus mencoba memisahkan mana yang merupakan perbuatan-perbuatan terang dan mana yang merupakan perbuatan-perbuatan gelap. Orang yang hidup dalam kegelapan dibutakan oleh pencabulan dan rupa-rupa kecemaran, perkataan-perkataan yang kotor dan penyesatan seperti halnya umat Efesus yang dahulu hidup dalam kegelapan. Namun, masa kegelapan itu harus berakhir karena kabar gembira yang hadir melalui diri Yesus yang membawa terang. Terang ini membuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran. Terang yang adalah Kristus itu sendiri menjadi penuntun agar manusia tidak lagi dibutakan oleh hawa nafsunya melainkan bertumbuh secara seimbang baik rohani dan jasmani dalam terang Injil.

Pencinta Sang Sabda yang terkasih, sebagai orang-orang yang diterangi oleh Injil, kita mesti mengusahakan agar terang itu bercahaya dan bersinar bagi semua orang. Hal ini hanya mungkin melalui kesaksian hidup harian kita. Namun demikian, kita kadang terjebak dalam hawa nafsu pribadi karena terang yang kita wartakan di satu sisi berlawanan dengan keinginan dan kepuasan diri sendiri. Tenggelam dalam nafsu mengakibatkan kita tidak menyadari penyesatan yang kita alami. Peristiwa penyembuhan pada hari Sabat merupakan contoh konkret kebutaan hati orang-orang farisi yang merasa terusik dengan kehadiran Yesus. Mereka merasa keberadaan dan kenyamanan yang mereka miliki selama ini terancam. Akibatnya, mereka lebih mengutamakan hukum dan berorientasi pada ritual sehingga mengabaikan yang paling utama yakni keselamatan manusia.

Pencinta Sang Sabda yang terkasih, terdapat banyak peyesatan di dunia ini. Manipulasi, pembohongan public dan ketidakjujuran adalah bentuk-bentuk perbuatan gelap. Patut disayangkan seandainya kita sebagai orang-orang yang diterangi Injil bersikap masa bodoh terhadap apa yang seharusnya benar dan mengambil bagian dalam perbuatan gelap. Seperti halnya umat Efesus yang ditantang Paulus, demikian kita pula ditantang dengan situasi-situasi penyesatan yang terjadi saat ini. Satu-satunya pegangan kita adalah hidup berakar dalam sabda seperti halnya Yesus.


DOA

Ya Allah Tritunggal Mahakudus, tolonglah kami agar setia dalam ajaran-Mu melalui tingkah laku kami. Semoga kami tidak dibutakan oleh hawa nafsu kami sendiri. Amin.




59 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page