top of page

MENJADI SAKSI, MEWARTAKAN KRISTUS


SABTU

Hari Biasa dalam Masa Natal

Bacaan I : I Yoh. 5:14-21

Bacaan Injil : Yohanes 3:22-30


Kita mengenal sosok Yohanes Pembaptis dari kisah Kitab Suci sebagai seorang nabi yang menjalani suatu pola hidup tapa yang berbeda dengan hidup orang kebanyakan, hanya mengenakan baju dari bulu unta dan makan belalang dan minum madu hutan. Ia mendahului Yesus untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Anak Manusia. Sama seperti nabi-nabi lain yang menyerukan pertobatan kepada umat Israel, demikian pun Yohanes Pembaptis berseru-seru di padang gurun dan berkhotbah untuk mengajak semua orang beralih dan bertobat karena waktu kedatangan Mesias sudah dekat. Banyak orang yang kemudian menjadi pengikutnya dan memberikan diri untuk dibaptis. Kesederhanaan hidup dan keahlian berkhotbah merupakan kualitas-kualitas yang ia miliki.Kisah Injil hari ini menampilkan salah satu kualitas seorang Yohanes Pembaptis, yakni kerendahan hati. Hal ini terungkap melalui pernyataannya sendiri bahwa ia bukan Mesias, walaupun ia diutus untuk mendahuluinya. Pernyataan ini merupakan tanggapan terhadap kerisauan para muridnya manakala banyak orang yang kemudian mengikuti Yesus. Yohanes Pembaptis memberikan penegasan tentang misi yang diembannya. Ia memberikan kesaksian bukan tentang dirinya sendiri melainkan tentang Mesias, Anak Allah yang menjadi manusia. Pada akhirnya Anak Manusia itulah yang dipermuliakan, sementara Yohanes sendiri menjadi kecil. Hal ini merupakan inti atau tujuan dari perutusan Yohanes pembaptis.Ketika memberikan kesaksian tentang pengalaman iman, yang menjadi pusat dari kesaksian kita adalah Tuhan sendiri yang kita yakini dan sadari sungguh hadir dalam hidup kita. Saya berbuat baik pertama-tama bukan untuk memperlihatkan bahwa saya baik tetapi karena dalam diri saya ada kualitas kasih (cinta) yang menggerakan saya untuk berbuat baik. Dalam hal kesaksian, kita tidak bermasksud untuk mewartakan “kesalehan pribadi” tetapi yang kita wartakan adalah betapa kasih Tuhan memang nyata dalam hidup kita. Itulah ungkapan syukur yang kita wujudkan lewat laku hidup kita yang baik dan perbuatan kasih sehari-hari.


DOA

Allah Tritunggal Mahakudus, kami serahkan seluruh diri dengan sederet kelebihan dan sejumlah kelemahan kehadirat-Mu. Semoga semuanya itu menjadi sarana yang dapat kami gunakan untuk memuliakan Dikau. Amin.




9 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page