SABTU
Pekan Biasa VIII
Bacaan Pertama : Yud. 17.20b-25
Bacaan Injil : Mrk. 11:27-33
Yesus dalam Injil hari ini tidak memberi jawaban atas pertanyaan imam-imam besar, ahli-ahli taurat dan tua-tua bangsa Yahudi tentang siapakah yang memberi kuasa kepada-Nya untuk melakukan penyembuhan, mengutuk pohon ara atau membersihkan bait Allah dari para pedagang. Yesus tidak memberi jawaban kepada mereka karena sebetulnya mereka bisa menarik kesimpulan dari tindakan Yesus yang penuh kuasa Allah itu. Persolannya adalah mereka tidak mengakui Yesus dan kuasa-Nya berasal dari Allah. Yesus tahu bahwa mereka bertanya bukan untuk memperoleh jawaban yang dapat meneguhkan iman mereka akan diri-Nya, melainkan menemukan kesalahan untuk menghukum-Nya.
Kita pun kadangkala bertindak seperti orang Farisi dan Saduki yang tidak mengakui kehadiran Tuhan. Kita pun seringkali tidak cukup kritis dalam menarik kesimpulan bahwa ternyata Tuhan hadir dan berkarya dalam hidup kita setiap hari. Kita cenderung berpikir bahwa semua yang kita capai: kesuksesan, keberhasilan adalah hasil dari jerih payah dan kekuatan diri kita semata. Yesus, lewat pesan Injil hari ini, mengajak kita untuk berani menemukan kuasa Tuhan dalam peristiwa hidup sehari-hari yang kita alami. Jika kita merefleksikan peristiwa atau kejadian sekecil dan sesederhana apa pun, kita akan menemukan bahwa Tuhan berbicara sesuatu kepada kita.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, bukalah hati dan budi kami untuk mampu merefleksikan kehadiran-Mu dalam peristiwa-peristiwa hidup yang kami alami setiap hari. Amin.