SENIN
OKTAF PASKAH
Bacaan Pertama : Kis. 2:14,22-32
Bacaan Injil : Mat. 28:8-15
Kabar gembira mengalir dari perjumpaan para murid dengan Yesus yang bangkit. Dalam perjumpaan tersebut, para murid diperkenankan mendekati, memeluk kaki dan menyembah Yesus. Perjumpaan tersebut merupakan anugerah iman yang menguatkan hati mereka untuk membebaskan diri dari rasa takut. Tidak ada lagi alasan untuk membiarkan diri dikuasai rasa takut sebab Tuhan selalu menyertai mereka dan cinta sudah mengalahkan maut. Sementara itu, berita bohong bertumbuh dari perhitungan untung rugi, bukan dari perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Berita bohong bagaikan korupsi yang merongrong kehidupan. Ia mengandalkan diri pada kekuatan diri, pada kekuatan uang dan negosiasi kepentingan pribadi. Berita bohong mengajak orang untuk tunduk pada rasa takut dan kemudian menghambakan diri pada kekuatan uang.
Kabar gembira bukanlah berita bohong. Pengikut Kristus mesti belajar mendengarkan dengan saksama untuk membedakan kabar gembira dan berita bohong. Kabar gembira menyuburkan iman, mengikis rasa takut, dan mendorong hati untuk secara spontan bersujud menyembah Tuhan. Sementara itu berita bohong, membekukan hati, mengajak berlindung pada kekuasaan uang, serta menggembungkan gengsi pribadi.
Melalui Injil hari ini, kita diajak untuk mewartakan kabar gembira kepada semua orang, seperti perempuan yang berjumpa dengan Yesus. Dalam kebangkitan Yesus, Allah telah menunjukkan cinta-Nya kepada kita. Dalam kebangkitan, hidup iman diperbarui. Keraguan dan ketidakpercayaan diganti dengan keyakinan dan jaminan bahwa janji Allah adalah ya dan amen.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, tuntunlah kami untuk membebaskan diri dari rasa takut, ketergantungan pada kekuasaan uang dan ketamakan akan gengsi. Amin.