KAMIS
Hari Biasa Pekan III Paskah
Bacaaan Pertama : Kis. 8:26-40 Bacaan Injil : Yoh. 6:44-51
Hari ini, kita diingatkan bahwa bukan kita yang menemukan Yesus. Penginjil Yohanes menulis bahwa Allah Bapa akan menarik kita ke dalam diri-Nya. Dia selalu datang kepada kita terlebih dahulu, jauh sebelum kita memikirkan untuk datang kepada-Nya. Dia selalu berada bersama kita, bahkan sebelum kita berada di dalam rahim ibu. Dialah yang terus mencari kita dan menemukan kita ketika kita berkelana.
Apakah kita ingat suatu saat dalam hidup kita ketika kita benar-benar mengalami ‘ditemukan oleh Tuhan, atau oleh Yesus?’ ‘Apa yang terjadi dalam hidup kita saat ini? Seperti apa pengalaman ini? Apakah itu damai, menyenangkan, atau meresahkan? Apakah kita mengalami berbagai masalah ?
Yesus mengatakan bahwa Dia sendiri adalah Roti hidup (Yoh.6:35,40). Kita bisa makan roti. Namun, tak lama lagi, kita lapar lagi. Makanan duniawi tidak benar-benar memuaskan rasa lapar kita. Kita perlu meluangkan waktu sejenak dan bertanya pada diri kita: apa pengalaman kita ketika kita menerima Roti Hidup ? Apakah kita hanya mengkonsumsinya tanpa pemikiran atau doa atau apakah kita mengerti dan percaya bahwa pada saat itu kita benar-benar menerima Yesus? Apakah kita mengalami saat itu sebagai saat sakral, atau apakah pada itu hanya menerima-Nya saja tanpa kesadaran pribadi ?
Yesus datang ke bumi untuk kita. Dia wafat untuk kita, dan karena itu kita benar-benar bisa hidup. Yesus sebagai Roti Hidup sesungguhnya adalah kebutuhan kita. Ekaristi adalah wujud yang paling nyata dan dapat kita indrai. Dengan menerima komunio kudus, kita memperoleh energi rohani berkat keyakinan bahwa pribadi Tuhan sendiri hadir di dalam diri kita. Karena itu, sebagai orang beriman sangatlah penting bagi kita merindukan Ekaristi sebagai karunia agung yang membuka jalan menuju keselamatan. [Frt. Michy Purek SVD]
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, sadarkanlah kami selalu bahwa Yesus adalah Roti Hidup yang memberi kami keselamatan. Semoga kami selalu merindukan Sakramen Ekaristi Kudus yang mampu memberi energi rohani yang tak kunjung berakhir. Amin.