top of page

Ada Secercah Sukacita di balik Dukacita


SABTU

Hari Biasa Pekan VI PaskahBacaan Pertama : Kis. 18:23-28

Bacaan Injil : Yoh. 16:23b-28


Dalam karya kerasulan-Nya, Yesus selalu menggunakan perumpamaan atau kiasan. Yesus jarang sekali mengungkapkan maksud dan tujuan kedatangan-Nya ke dunia secara langsung. Tidak heran kalau perkataan yang Ia sampaikan membuat orang menjadi bingung dan berujung pada salah pengertian. Hanya sebagian kecil orang yang bisa menangkap maksud di balik setiap perkataan Yesus. Menjelang perpisahan dengan para murid, Yesus berkata: “Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan,…” Yesus tidak mau para murid terjebak dalam kebingungan akan arti dan tujuan kehadiran-Nya di dunia. Yesus sangat mencintai manusia. Karena kasih, Ia rela turun ke dunia dan menjadi sama dengan manusia. Yesus ingin kasih itu tinggal tetap dalam diri manusia sekalipun Ia kembali kepada Bapa.


Kabar sukacita ini dibagikan tidak hanya kepada para murid semata tetapi juga kepada kita semua yang beriman kepada Allah. Karena kasih-Nya terhadap kita, Yesus pun berjanji akan memberitakan Kerajaan Allah secara terus terang. Tujuannya agar mata hati kita menjadi terbuka dan semakin percaya Allah adalah kasih dan kasih-Nya senantiasa melimpah ke atas kita sekalian. Yesus ingin menyingkap tabir kebingungan dalam hati dan budi kita semua. Kita mesti bersyukur atas penyelenggaraan Ilahi ini. Semoga iman kita semakin diperkuat berkat kasih Allah tersebut.


DOA

Allah Tritunggal Mahakudus, semoga hati kami terbuka dan semakin percaya pada Sabda-Mu, yang nyata dalam aneka pengalaman hidup kami. Amin.




15 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page