KAMIS
Hari Biasa Pekan VII Paskah
Bacaan Pertama Kis. 22:30; 23:6-11 Bacaan Injil : Yoh. 17:20-26
Dalam salah satu kesempatan sharing pasutri di Ledalero, seorang Bapak memberi kesaksian tentang pengalaman hidup sebagai pasangan suami-istri. Ia mengatakan bahwa dalam kehidupan berumah tangga perlu dijaga relasi baik antara suami dan istri. Relasi yang baik dan jujur akan melahirkan kedekatan, keintiman, keakraban dalam hidup bersama. Semakin jarang berelasi dengan pasangan, akan menyebabkan kesenjangan, kekosongan dan kesepian. Bapak itu juga mengatakan bahwa dalam hidup bersama tentu ada saat di mana ada perselisihan atau konflik, namun jika relasi suami-istri atau komunikasi kedua pasangan berjalan dengan baik maka perselisihan itu dapat diatasi.
Yesus dalam Injil hari ini melanjutkan doa bagi murid-murid-Nya. Yesus prihatin terhadap mereka. Yesus telah mengalami ketegangan dan konflik yang sering muncul di antara murid-muridnya. Dia tahu bahwa jalan di depan mereka akan terasa menyakitkan dan sulit. Dia juga menyadari bahwa jika mereka terbagi atau berselisih satu sama lain, mereka tidak akan dapat melaksanakan misi-Nya. Karena itu, Yesus berdoa mohon persatuan di antara mereka. Yesus menghendaki agar mereka dapat hidup bersama dalam kasih dan persaudaraan sejati.
Harapan Yesus kepada para murid supaya mereka bersatu dalam kasih persaudaraan, juga menjadi harapan bagi kita para pengikut-Nya. Relasi yang mempersatukan begitu penting dalam kehidupan kita. Untuk membangun relasi yang mempersatukan, kita hendaknya saling menerima, menghargai, mendengarkan, percaya satu sama lain sebagai saudara dalam Kristus.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, terangilah kami dengan roh persatuan agar kami dapat hidup bersama dalam kasih dan persaudaraan sejati dengan sesama kami. Amin.