SABTU
Hari Biasa Pekan VII Paskah
Bacaan Pertama : Kis. 28:16-20,30-31
Bacaan Injil : Yoh. 21:20-25
Dalam Injil hari ini, dikatakan bahwa Petrus berbalik dan melihat murid yang dikasihi Yesus. Petrus rupanya merasa agak tidak aman dengan dirinya ketika melihat murid yang dikasihi duduk dekat dengan Yesus? Apa yang terjadi di dalam hati Petrus? Apakah dia iri dengan persahabatan dekat antara Yesus dan Yohanes?
Manusia memiliki banyak kesamaan kualitas. Namun, kebutuhan dan keinginan kita untuk dicintai adalah yang terpenting. Tanpa cinta, kita kehilangan. Tanpa cinta dan perhatian, kita benar-benar sendirian dan sering ketakutan.
Kemanusiaan kita adalah karunia yang luar biasa, namun kadang-kadang itu juga merupakan tantangan. Kebutuhan kita untuk menjadi istimewa dan dicintai adalah inti dari siapa kita sebagai manusia. Kita semua perlu tahu dan percaya bahwa kita dicintai. Cinta manusia sangat penting untuk semua manusia. Namun, kita juga perlu tahu dan percaya bahwa kita adalah kekasih Allah Tritunggal.
Kadang-kadang dalam kehidupan ini, kita memiliki pengalaman seperti Petrus. Kita mungkin pernah merasa iri dengan seseorang yang sepertinya dicintai dan diterima oleh semua orang. Perasaan ini alami dan normal. Namun, kita perlu belajar bagaimana mengolah emosi-emosi ini agar emosi-emosi tersebut tidak menguasai kita. Kita selalu ingat bahwa Yesus selalu berjalan bersama kita setiap hari dan setiap saat. Dia selalu mencintai kita tanpa batas.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, bukalah hati dan pikiran kami agar selalu berpikir positif terhadap siapa saja dan jauhkanlah kami dari sikap iri hati dan dengki. Amin.