
SELASA
Pekan Biasa VIII
Bacaan Pertama : 1Ptr. 1:10-16
Bacaan Injil : Mrk. 10:28-31
Apa investasi terbaik yang bisa dilakukan dalam hidup? Injil memberi kita sebuah paradoks: kita akan kehilangan apapun jika kita menyimpan segala sesuatu, namun kita akan memperoleh apapun jika kita memberi. Jika kita kehilangan hidup bagi Yesus Kristus, maka kita memperoleh harta yang tak ternilai dan warisan yang berlangsung selamanya. Apapun yang kita berikan kepada Allah akan datang kembali seratus kali lipat. Kedermawanan mengalir dari hati yang penuh rasa syukur atas rahmat dan karunia yang Allah anugerahkan. Apakah Anda memberi dengan sikap bebas dan dengan murah hati? Apakah Anda memberi karena menginginkan pamrih atau karena kasih?
Dalam Injil hari ini, Petrus, dengan cara sedikit mendesak ingin tahu apa yang ia dan murid-murid lainnya akan dapatkan karena mereka telah secara bebas menerima undangan Yesus untuk mengikutinya tanpa syarat. Yesus berbicara dengan mengucapkan kejujuran. Mereka yang meninggalkan semuanya demi Dia akan menerima kembali seratus kali lipat bukan hanya pada masa kini, bahkan dalam kehidupan ini, serta kehidupan tanpa akhir di masa yang akan datang. Mengikuti Yesus berarti siap mendapatkan perlawanan dan penganiayaan dari orang-orang yang menentang Kristus dan Injil-Nya.
Haruskah kita terkejut atau takut jika kita kehilangan kenyamanan, mengalami ejekan, intimidasi, dan celaka ketika kita memilih mengambil sikap demi kebenaran dan keadilan? Sebagai ganti kekayaan materi, Yesus menjanjikan murid-Nya berkat dan sukacita persekutuan bersama dengan kumpulan orang-orang percaya. Tidak ada kebaikan duniawi atau barang-barang duniawi yang dapat menandingi sukacita dan kebahagiaan dalam mengenal Allah dan perdamaian serta persatuan yang Dia berikan kepada murid-murid-Nya. Tuhan ingin mengisi hati kita dengan visi surgawi dan dengan sukacita dan damai-Nya. Maka carilah duluan kerajaan Surga dan kebenaranya, maka semua yang lain akan ditambahkan kepadamu.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, kami mau mengikuti Engkau sebagai murid-Mu dan mencintai Engkau dengan sepenuh hati. Penuhi hati kami dengan iman, pengharapan, dan kasih agar kami selalu dapat menemukan kedamaian dan sukacita di hadapan-Mu.