KAMIS
Pekan Biasa IX
Bacaan Pertama : 2Tim. 2:8-15
Bacaan Injil : Mrk. 12:28b-34
Kita semua tentunya tidak akan membantah jika dikatakan bahwa kita hidup karena cinta. Cinta memampukan kita untuk terus bertahan hidup. Cinta memang suatu hal yang melampaui akal manusia karena kita masing-masing memiliki defenisi yang berbeda sesuai dengan pengalaman peziarahan hidup kita. Ada yang mengatakan cinta itu indah, ada juga yang mengatakan cinta itu menyakitkan, ada pula yang mengatakan cinta itu misterius tetapi yang pasti cinta itu ada pada setiap kita. Tidak heran ada sesama kita yang mengakhiri hidupnya dengan tragis hanya karena merasa tidak dicintai.
Yesus menegaskan bahwa hukum yang pertama adalah mencintai Tuhan, Allahmu dan hukum yang kedua yakni mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri. Saya mengajak kita semua untuk sejenak masuk dalam pengalaman hidup kita yang telah kita lalui, pernahkah kita mencintai Tuhan Allah dan pernahkah kita mencintai sesama seperti kita mencintai diri sendiri? Kita mungkin agak ragu untuk menjawab pertanyaan yang pertama sebab bagaimana caranya kita dapat mencintai Tuhan Allah? Sementara pertanyaan yang kedua mungkin saja dapat kita jawab karena kita selalu ada bersama. Penginjil Markus pada kesempatan ini memberikan kita pencerahan bahwa hukum yang pertama adalah mencintai Tuhan Allah dan hukum yang kedua yakni mencintai sesama. Sudah sangat jelas bahwa penginjil ini mengarahkan kita bahwa untuk mencintai Tuhan Allah kita tempuh dengan cara kita mencintai sesama yang ada di sekitar kita. Kita mencintai Tuhan Allah dengan mendengar dan melanksanakan sabda-Nya tentang cinta kasih kepada sesama yang ada bersama kita. kita mencintai “DIA lewat mereka”. Tuhan yang kita cintai ada di hati sesama kita, sesama kita adalah Tuhan Allah yang nampak (Mat.25:40).
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, ajarilah kami untuk mencintai sesama sebagai bukti cinta kami kepada-Mu. Semoga kami dapat mewujudkan cinta kepada-Mu dalam kehidupan kami setiap hari. Amin.