JUMAT
Bacaan Pertama : 1Raj. 19:9a,11-16
Bacaan Injil : Mat. 5:27-32
“Jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.” Sabda Yesus ini keras. Mata mempunyai pengaruh besar dalam menentukan murni atau tidaknya hati kita. Ketika kita mengikuti kesenangan mata maka di situlah awal terjadinya dosa. Dosa yang dimaksudkan Yesus adalah dosa perzinahan. Yesus melihat bahwa perzinahan tidak hanya terjadi secara genital tetapi tatapan akan perempuan yang kemudian dijadikan sebagai keinginan daging juga merupakan sebuah percabulan dalam hati. Perempuan bisa saja “dicabuli” dalam hati seseorang karena ia dikuasai oleh hawa nafsu yang berawal dari tatapan mata.
Santo Agustinus mengakui bahwa, “Aku dicobai oleh mataku.” Mata tidak hanya digunakan untuk memandang dan kemudian mengagumi ciptaan Allah yang begitu indah, tetapi mata memiliki potensi untuk menjerumuskan kita ke dalam dosa. Karena itu, menguasai diri, terutama menguasai mata merupakan hal penting yang dapat kita petik dari pesan Yesus. Berhati-hati dengan mata berarti kita melibatkan hati dan budi kita dalam memandang apa yang seharusnya kita pandang serta mengharapkan apa yang menjadi kebutuhan kita dan bukan sebaliknya. Mengontrol mata mengandaikan bahwa kita juga mampu mengolah dengan baik hati dan budi kita. Sebab semua yang keluar dari dalam diri bermula pada keinginan dan kehendak yang lahir dari hati dan budi kita. Jika kita mampu mengolahnya dengan baik maka kita juga akan mengalahkan berbagai daya tarik yang bisa menjerumuskan kita ke dalam dosa perzinahan. Marilah kita mencukupkan diri hanya dengan memandang wajah-Nya dengan penuh harapan dan meninggalkan pandangan mata kita yang menyesatkan.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, bukalah mata dan hati kami untuk melihat kehendak-Mu dan tidak mengikuti keinginan kami sendiri. Amin