SELASA
Bacaan Pertama : 2Raj. 19:9b-11,14-21,31-35a,36
Bacaan Injil : Mat. 7:6,12-14
Zaman ini tawaran dunia semakin menggiurkan. Orang yang punya uang dapat membeli, memperoleh apa saja yang dia mau. Karena itu, banyak orang lupa diri. Mereka mengejar kekuasaan, prestise dan berusaha untuk memperoleh uang sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara: korupsi, menipu, menindas, dan merampas hak orang lain.
Mereka tidak sadar bahwa uang, kehormatan, kekuasaan, kemahsyuran justru seringkali membawa mereka ke dalam jurang kehancuran. Mereka seolah telah merasakan surga dunia, namun jiwa mereka haus, kering kerontang tanpa kedamaian dan kebahagiaan. Buktinya ada banyak selebriti yang tidak puas akan apa yang mereka peroleh bahkan banyak yang mati dengan cara yang tragis seperti bunuh diri. Athina, cucu dari Raja kapal Onasis berkata seperti ini, “Kalau saya bisa, saya akan membakar seluruh uang saya, dan saya ingin hidup tenang”! Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa uang bukan segalanya. Dia dan ibunya Kristina Onasis, selalu menjadi sasaran dan incaran orang jahat, hingga membuat hidup mereka tidak tenang.
Pada mutiara iman hari ini, Yesus menunjukkan jalan sempit, jalan keselamatan yang tidak mudah. Jalan itu membutuhkan penyangkalan diri, perjuangan. Jalan itu merupakan pencerian kehendak dan rencana Tuhan yang memberi ketentraman dan kedamaian batin. Marilah kita mencari kebahagiaan dalam Tuhan, dan bukan mencari kebahagiaan dalam harta, kekuasaan dan prestise. Kebahagiaan yang Tuhan beri akan tinggal selamanya di dalam hati kita.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, utuslah Roh Kudus-Mu agar menerangi kami untuk mampu melihat keindahan surga-Mu. Hal itu jauh lebih berarti dari pada kami binasa karena ‘jatuh’ dalam kenikmatan dunia ini. Amin.