KAMIS
Pekan Biasa XVII
Bacaan Pertama : Yer. 18:1-6
Bacaan Injil : Mat. 13:47-53
Bacaan-bacaan suci hari ini menekankan kehendak dan kuat kuasa Allah yang amat berperan bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya. Seluruh hidup kita sangatlah bergantung pada kehendak mutlak Allah. Allah sendirilah penggerak dan penentu nasib hidup kita di dunia ini. “Seperti tanah liat di tangan tukang periuklah, nasib hidup kita di tangan Tuhan.” Demikianlah lukisan nabi Yeremia dalam bacaan pertama. Bahwa Allah sendiri membentuk dan menghendaki kita seperti bejana yang dibentuk sesuai kehendak-Nya. Kendatipun suatu waktu bejana itu dapat rusak, Allah tetap setia pada kehendak-Nya. Kehendak dan kuasa Allah ini juga digambarkan penginjil Matius dalam bacaan Injil. Matius melukiskan kuasa Allah dalam kerajaan-Nya yang mencakup penghakiman terakhir, di mana yang baik dan buruk akan dipisahkan serta menerima anugerah dan hukuman yang sesuai.
Pesan bacaan-bacaan hari ini yakni kita dapat mawas diri dalam ziarah hidup kita di dunia ini. Bahwa segala suka duka pengalaman hidup kita sungguh tidak terlepas dari pantauan Allah sendiri. Allah menghendaki agar kita dapat menyiapkan diri dalam menyambut kedatangan-Nya di akhir zaman. Apa yang kita lakukan di bumi ini akan mendapat ganjarannya kelak. Sebagai makhluk paling istimewa, Allah telah mengaruniai kita segala yang kita butuhkan, termasuk akal sehat. Hanya terkadang kita lupa diri dan tidak menggunakannya sebagaimana yang dikehendaki Allah. Kita egois dan mengandalkan kemampuan sendiri tanpa menyadari bahwa Tuhanlah Si Tukang Periuk yang menempah hidup dan perjalanan kita.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, bukalah mata hati kami agar kami dapat bertindak sesuai kehendak dan rencana-Mu. Curahkanlah Roh-Mu agar dapat menuntun langkah hidup kami sehingga pada akhirnya kami dapat dipisahkan dari orang-orang jahat dan dikumpulkan dalam kebahagiaan kekal kerajaan-Mu. Amin.