JUMAT
Pekan Biasa XXIV
Bacaan I : Efesus 4:1-7, 11-13
Bacaan Injil : Matius 9:9-13
(Pesta St. Matius)
Pencinta Sang Sabda yang terkasih, St. Matius, Rasul dan Pengarang Injil yang dipestakan hari ini adalah anak Alfeus adalah seorang Yahudi dari Galilea. Sang pemungut cukai di kota Kapernaum ini, hidup pada abad pertama. Pada jaman itu, ia termasuk salah satu yang dipilih pejabat lokal untuk menjadi pemungut cukai yang dianggap dapat bekerja sama dengan para pejabat. Mereka menarik pajak namun tidak mendapat gaji. Oleh karena itu, pajak yang dipungut itu lebih tinggi dari yang seharusnya ditagih. Dan yang lebih ini menjadi milik mereka. Profesi ini sungguh dibenci orang-orang jaman itu. Mereka dijauhi karena diaanggap sebagai orang berdosa. Segalanya berubah tatkala ajakan “Ikutlah Aku” tertuju kepada Matius. Tanpa memikirkan untung rugi, Matius segera bangun dan mengikuti Yesus. Yang tak mungkin jadi mungkin. Yang hina di mata manusia menjadi pilihan Yesus Anak Allah Yang Kudus. Dalam hal ini, yang hina itu diberdayakan Tuhan. Penarik pajak akhirnya menjadi “penarik” manusia kepada Tuhan.
Pencinta Sang Sabda yang terkasih, masa lalu penuh noda tidak menjadi penghalang “panggilan universal Allah” bagi setiap manusia yang mau membuka hatinya untuk mengambil bagian dalam tugas Kristus. Panggilan itu dinyatakan kepada semua orang yang dengan latar belakang yang berbeda. Yang terpenting ialah menjawab panggilan itu dengan sepenuh hati dan tanpa syarat untuk memberdayakan orang lain yang ada di sekitar kita. Hendaknya seperti Matius, kita meninggalkan segalanya dan membawa kasih Allah yang tidak pernah tertutup bagi semua orang yang dipandang hina oleh dunia.
DOA
Ya Allah Tritunggal Mahakudus, jadikanlah kami murid-murid-Mu yang selalu terbuka bagi Dikau dan sesama. Amen.