top of page

Belajar untuk mengoreksi Diri


SELASA

Pekan Biasa XXVIII

Bacaan I : Galatia 4: 31b—5-6

Bacaan Injil : Lukas 11:37-41


Pencinta Sang Sabda yang terkasih, pada suatu malam, seekor musang pergi berburu dan datang ke kebun seorang yang kaya, di mana bergantung buah-buah anggur yang segar. “Saya akan mengambil beberapa untuk makan malam”, kata musang itu. Kemudian ia menunduk lalu melompat ke arah buah-buah anggur itu. Tidak berhasil. Dia mencoba dan mencobanya lagi tetapi selalu saja gagal, sampai akhirnya ia semakin lemah dan lompatannya semakin rendah. Akhirnya ia berbaring untuk beristirahat. Sambil menarik nafas, ia berkata kepada buah-buah anggur berwarna ungu yang manis dan masak itu, “kalian anggur busuk. Saya tidak akan mau memakan kalian meskipun kalian terjatuh tepat pada mulut saya. Siapa yang peduli pada anggur yang masam?” Tetapi musang itu sendirilah yang menjadi masam; anggur-anggur itu tetap manis dan bagus—meskipun musang itu berkata buruk tentangnya.

Pencinta Sang Sabda yang terkasih, kecaman Yesus terhadap orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bertolak dari kritikan orang Farisi (meskipun secara tidak langsung) terhadap Yesus yang tidak mencuci tangan sebelum makan. Menurut mereka, sebagai gembala tradisi, Yesus harus menjaga adat-istiadat nenek moyang mereka. Pertama-tama, kebiasaan ini tidak berhubungan dengan kebersihan, tetapi sebagai ritus untuk menyingkirkan kenajisan yang terjadi karena bersentuhan dengan orang-orang bukan Yahudi dan orang-orang berdosa lainnya. Kritikan mereka justru menjadi boomerang bagi diri mereka sendiri. Yesus mengecam tindakan mereka yang penuh dengan kemunafikan, kebobrokan. Secara lahiriah, mereka taat pada tradisi, tetapi secara batiniah, mereka bersikap tidak adil dan jauh dari belaskasihan, dan memanipulasi kebenaran untuk kepentingan sendiri. Barangkali kita seperti kaum Farisi dan ahli Taurat yang menunjukkan jari kepada orang lain, tanpa kita sadari bahwa tiga jari lainnya sedang menunjuk kepada diri kita sendiri. Marilah belajar untuk mengoreksi diri dalam hidup ini.


DOA

Ya Tritunggal Mahakudus, berilah kami kebijaksanaan dan kerendahan hati untuk mengoreksi diri sendiri dalam hidup kami. Amin.




14 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page