SABTU
Pekan Biasa XXIX
Bacaan I : Efesus 4:7-16
Bacaan Injil : Lukas 13:1-9
Pencinta Sang Sabda yang terkasih, Penginjil Lukas dalam kisahnya hari ini ingin menggambarkan realitas dosa dan penderitaan dalam kaitan dengan perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah. Benang merah dari kedua hal ini ialah pentingnya pertobatan ketika telah membuat suatu kesalahan. Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah ingin menggambarkan bahwa jika ada pohon yang tidak berbuah lagi sekalipun telah diberi kesempatan untuk berbuah, maka pohon itu harus ditebang. Tuan kebun pasti mengharapakan setiap pohon yang ada dalam kebun tersebut menghasilkan buah yang berlimpah. Namun, harapan ini tidak sesuai dengan kenyataan. Pemilik kebun justru tidak mendapat suatu perubahan yang berarti. Alhasil, penderitaan dan keburukan yang didapat.
Pencinta Sang Sabda yang terkasih, manusia tidak pernah luput dari yang namanya kesalahan. Kesalahan hampir selalu menghantui manusia dalam seluruh ziarahnya di dunia ini. Pengalaman kesalahan menuntut dari kita suatu kesadaran pribadi untuk kembali ke jalan yang benar. Kisah tentang pohon ara yang tidak berbuah sebenarnya ingin melukiskan bahwa Tuhan senantiasa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mengolah diri secara baik Tujuan pengolahan diri ini ialah agar manusia dapat menemukan jalan yang tepat sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam kaitan dengan ini penting sekali dibuat refleksi pribadi yang memampukan kita untuk melihat situasi keberdosaan yang ada dalam diri dan kembali ke jalan yang benar.
DOA
Ya Allah Tritunggal Mahakudus, kami sadar akan kerapuhan diri kami. Bantulah kami untuk tidak tinggal dalam situasi yang ada, tetapi terus berjuang demi pembaharuan diri dari waktu ke waktu. Kami yakin dan percaya bahwa Engkau menyertai derap langkah ziarah hidup kami. Amin