RABU
Pekan Biasa XXXI
Bacaan I : Flp. 2:12-18
Bacaan Injil : Lukas 14:25-33
Penginjil Lukas dalam bacaan injil hari ini, mengungkapkan suatu ciri relasi dasar manusia dengan Allah. Relasi itu dibangun di atas keyakinan dasar manusia akan eksistensi Allah, yaitu imannya. Iman manusia itu sendiri mampu mendekatkan Allah yang transenden ke tengah realitas dunia. Pengungkapan iman yang paling dasariah ditandai oleh keterbukaan hati manusia mengakui, menerima dan kemudian memilih menjadi pengikut Yesus Kristus.
Sungguhkah kamu mau mengikuti Aku? Suatu model pertanyaan yang menggugah serentak menggugat iman manusia. Pertanyaan yang syarat makna ini menuntut manusia untuk kembali ke dalam diri. Melihat dan merenung sejauh mana keinginan hatinya mengikuti Yesus. Apakah panggilan itu sungguh lahir dari kedalaman batin, ataukah ikut-ikutan. Hal mengikuti Yesus tidak saja begitu gampang. Setiap orang yang mau mengikuti-Nya harus siap menerima segala konsekuensi. Pertama, mesti bersedia meninggalkan semuanya, mengorbankan segala kepentingan dan kelekatan duniawi seperti harta benda atau materi. Kedua, harus rela meninggalkan sanak keluarga, atau bahkan harus memutuskan pertalian-pertalian yang paling akrab dengan semua saja. Atau dalam bahasa Yesus harus mampu “membenci” segala bentuk kedekatan emosional dengan keluarga. Ketiga, harus siap memikul salib. Artinya menjadi murid harus mampu melewati segala bentuk tantangan dan persoalan. Dunia begitu luas dan kehidupan di dalamnya sangat menantang dan menguji ketahanan diri. Itulah salib yang harus dipikul.
Ketiga point penting di atas memiliki satu tujuan fundamental, yakni menjadikan diri sesuai kehendak Allah. Artinya, setiap orang yang mau mengikuti Yesus harus taat dan setia pada jalan yang sudah dibuka dan ditunjuk oleh Yesus sendiri. Sebagai umat beriman Kristiani, apakah kita sungguh mengikuti Yesus. Sudahkah kita melakukan apa yang diperintahkan-Nya melalui sabda-Nya yang sungguh menghidupkan?
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu, agar kami mampu mengikuti-Mu dengan setia dan bertanggung jawab. Amin.