SENIN
Pekan Adven II
Bacaan I : Yesaya 35:1-10
Bacaan Injil : Lukas 5:17-26
Seorang dokter atau dukun yang memiliki kemampuan khusus atau ahli dalam bidang tertentu dan sudah terbukti keahliannya, tentu banyak orang akan datang kepadanya karena mereka percaya bahwa mereka akan disembuhkan olehnya. Begitu halnya dengan Yesus dalam perikop Injil hari ini. Mukjizat yang Ia lakukan, mengundang banyak orang untuk percaya dan terus datang kepada-Nya. Injil melukiskan bahwa Yesus tidak secara langsung menyembuhkan si lumpuh, tetapi Ia terlebih dahulu berkata “hai saudara dosamu sudah diampuni”. Alasan Yesus mengatakan hal ini karena pokok atau dasar dari kelumpuhan manusia adalah dosa dan penolakan terhadap cinta Allah. Yesus tahu bahwa Ia harus membebaskan terlebih dahulu masalah pokoknya sehingga masalah lain yang merupakan turunannya juga turut dibebaskan. Yesus bangga dengan iman dari orang-orang yang membawa si lumpuh. Kisah Injil ini sangat menonjolkan bagaimana manusia memberdayakan dirinya untuk mencapai kesembuhan atau keselamatan. Butuh usaha dan perjuangan yang keras untuk mendapatkan yang diinginkan. Perikop ini juga mau menunjukkan aspek positif dari hidup berkomunitas. Rasa empati yang mendalam dari komunitas, memampukan mereka untuk menolong sesamanya yang memiliki kekurangan atau keterbatasan dalam diri dan kehidupannya. Komunitas memungkinkan orang untuk menghidupkan dan menyembuhkan sesamanya yang memiliki kekurangan.Kita harus sadar bahwa dalam hidup, kita sering mengalami kelumpuhan dalam berbagai aspek, misalnya lumpuh dalam semangat juang, lumpuh dalam hidup rohani, lumpuh dalam kasih, dan banyak kelumpuhan lainnya. Kelumpuhan-kelumpuhan ini menjauhkan diri kita dari Allah. Kelumpuhan-kelumpuhan ini sulit untuk diatasi sendiri. Namun, yang menjadi kekuatan kita, yaitu kita hidup bersama orang lain. Kelumpuhan-kelumpuhan kita dapat diatasi berkat bantuan yang lain. Komunitas adalah wadah paling ampuh untuk menyembuhkan dan menyelamatkan.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, mampukanlah kami untuk dapat mengatasi kelumpuhan kami dengan menerima setiap masukan dari sesama kami. Amin.