RABU
Pekan Adven II
Bacaan I :Yesaya 40: 25-31
Bacaan Injil : Matius 11: 28-30
Hukum Taurat dan adat istiadat Yahudi dengan tak terhitung ketentuan-ketentuannya dalam Perjanjian Lama seringkali disetarakan, bahkan disebut sebagai beban; dan hal itu menurut tafsiran umum dimaksudkan dengan istilah ‘Kuk’. Kuk adalah kayu bercabang dua yang dipasang pada leher hewan guna menarik bajak atau gerobak, sebagaimana juga terdapat dibeberapa daerah di tanah air kita ini. Kuk di sini dilambangkan sebagai kewajiban-kewajiban “hukum” Injil. Kewajiban-kewajiban itu ringan dan ‘enak’, jikalau dilakukan dengan gembira serta dijiwai pula oleh cinta kasih dalam Kristus. Tuhan selalu membuka diri bagi setiap orang yang datang kepada-Nya. Ia tidak hanya menunggu, tetapi juga mengundang kita. Undangan itu terutama ditujukan kepada mereka yang letih, lesu dan berbeban berat dalam hidupnya. Itulah ‘kuk’ hidup yang sudah tentu dialami oleh setiap insan ciptaan-Nya. Dan barang siapa yang dengan rendah hati & setia berserah kepada Tuhan, akan mudah memikul kuk yang dipasang di atas pundaknya.Kepada setiap orang yang datang, Tuhan memberikan kelegaan dan ketenangan. Tuhan bukanlah tuan yang suka menyalahkan dan menghukum. Ia tak menambah beban, tetapi meringankan. Tuhan yang Mahakasih akan menopang dan menguatkan umat-Nya yang senantiasa berharap dan datang pada-Nya. Pada masa adven ini kita diajak untuk lebih bersemangat datang kepada Tuhan dengan seluruh harapan niat hati kita. Sebab, Tuhan selalu setia menawarkan pertolongan untuk kita masing-masing. Tidak hanya berhenti di sini, bahkan kita pun perlu belajar dari Yesus untuk membuka diri terhadap setiap orang yang letih, lesu dan berbeban berat, agar mereka pun beroleh kelegaan. Marilah kita membuka diri terhadap undangan Tuhan dan senantiasa dekat dengan-Nya dalam setiap untung dan malang hidup kita.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, semoga kami semakin terbuka dan setia pada Dikau dan sesama kami. Amin.