SENIN
MALAM NATAL
Bacaan I : Yesaya 62:1-5;
Bacaan II : Kisah. 13:16-17,22-25
Bacaan Injil : Mat. 1:1-25
Pada hari ini wajah Maria dan Yusuf diliputi kegembiraan luar biasa karena kelahiran Putra sulung mereka. Dalam mimpinya, Yusuf diperintahkan oleh Malaikat Tuhan untuk memberikan nama anak itu Yesus. Nama Yesus itu berasal dari bahasa Ibrani, Yoshua atau Bahasa Aram, Yeshua, yang berarti Tuhan menyelamatkan. Sesuai dengan namanya itu, kelahiran sekaligus kehadiran Yesus di dunia dan di dalam hati kita benar-benar mau menyelamatkan kita; mengangkat kita dari lumpur dosa, membersihkan kita dan menyucikan kita lalu menjadikan kita anak-anak Allah. Dalam seluruh karya dan hidup-Nya, hal ini benar-benar menjadi nyata dalam diri Yesus. Ia membangkitkan orang mati, menyembuhkan orang yang sakit, membuat orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan orang tuli mendengar. Ketika menyambut kelahiran dan kehadiran Yesus dalam keluarga kita, dalam hati kita masing-masing, ada suatu tugas dan tanggung jawab yang harus kita pikul masing-masing dalam kehidupan sehari-hari, dalam hubungan kita dengan sesama di sekitar kita. Tugas dan tanggung jawab itu adalah bahwa kehadiran kita bagi orang lain harus benar-benar menyelamatkan. Kita tidak pernah dituntut untuk menjadi seperi Yesus sepenuhnya, yang mampu menghidupkan orang mati, menyembuhkan segala penyakit atau melakukan mukjizat-mukjizat yang luar biasa. Ketika kita mengunjungi orang-orang sakit, mengunjungi panti jompo, panti kaum difabel lalu menghibur mereka, di situlah kehadiran kita menyelamatkan mereka. Atau ketika kita membantu meringankan beban penderitaan orang-orang miskin dengan memberi bantuan, di situlah kehadiran kita menyelamatkan mereka. Sebagai murid Kristus, hal ini bukan pilihan melainkan keharusan bagi kita dalam manjalankan misi Kristus.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, semoga kehadiran kami benar-benar menyelamatkan orang lain yang kami jumpai, seperti Yesus Putra-Mu sendiri menjadi tanda keselamatan bagi semua orang. Amin.