top of page

Rendah Hati Mengenal Diri


RABU

Hari Biasa dalam Masa Natal

(PW. St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze)

Bacaan I : I Yoh. 2:22-28

Bacaan Injil : Yohanes 1:19-28


Pada hari ini penginjil mengisahkan kepada kita tentang Yohanes yang memberikan kesaksian tentang dirinya dan juga tentang sosok penyelamat yang akan menyelamatkan umat manusia. Beberapa imam dan orang lewi datang kepadanya dengan sebuah pertanyaan yang sederhana namun memiliki makna yang besar “siapakah engkau?” pertanyaan ini bukan hanya sekedar awal dari sebuah perkenalan melainkan kunci untuk membuka jati diri seorang manusia.Dalam kehidupan harian sadar atau tidak kita sering berhadapan dengan pertanyaan ini. Sebagai misal, ketika berhadapan dengan orang yang baru dikenal pertanyaan “siapakah engkau?” selalu muncul hanya saja dikemas dengan cara yang berbeda, salah satunya dengan senyuman yang membuat orang yang baru dikenal harus memperkenalkan diri. “siapakah engkau?” juga merupakan sebuah pertanyaan reflektif dalam kehidupan kita yang tak pernah habis dijawab. “siapakah engkau?” hari ini, esok, lusa dan dimasa yang akan datang. Kita bisa menjadi berbeda dalam kehidupan harian kita, hari ini kita bisa menjadi pribadi yang menyenangkan, esok kita kita bisa menjadi pribadi yang tak menyenangkan. Karena itu, “siapakah engkau?” tak pernah habis terjawab dalam kehidupan kita dan menuntut kita untuk terus merefleksikan diri kita.Satu hal yang menarik adalah Yohanes Pembaptis berusaha untuk jujur mengakui dirinya sebagaimana adanya, dia bukan Mesias, bukan Elia, bukan pula nabi yang akan datang. Dia hanyalah suara yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan bagi Tuhan! Ungkapan kejujuran Yohanes untuk mengakui diri apa adanya mengajak kita sekalian untuk bersikap jujur dalam mengakui diri kita sebagaimana adanya. Kepada kita, Yohanes mengajarkan satu hal penting tentang pengakuan diri apa adanya. Kita melihat diri apa adanya dan mengakuinya secara jujur, semakin kita melihat dan mengakui diri secara jujur, semakin kita menerima diri dan merasa nyaman dengan diri kita.


DOA

Allah Tritunggal Mahakudus, semoga kami semakin mengenal diri dan sesama kami dan tetap mengakui Dikau sebagai Penyalamat dunia. Amen




5 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page