top of page

JALAN KEBENARAN


KAMIS

Pekan Biasa II

(PW. St. Fransiskus dari Sales)

Bacaan I : Ibr. 7:25-8:6

Bacaan Injil : Markus 3:7-12


Injil hari ini mengisahkan banyak orang dari daerah-daerah datang ingin menjamah Yesus agar mendapat kesembuhan. Saat ini, begitu banyak orang mendekati Yesus hanya untuk singgah sebentar cari jalan keluar dari semua masalah duniawi yang dihadapi. Misalnya agar disembuhkan dari penyakit, agar tidak jatuh miskin, agar proyek berhasil, agar lulus ujian, dan lainnya. Yesus tentu saja tidak melarang kalau kita punya inisiatif demikian. Sebab pada dasarnya, Yesus sendiri adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Akan tetapi, bagaimana ketika semua yang kita inginkan itu tidak terpenuhi? Kita menjadi kecewa, marah kepada Tuhan, dan bahkan tidak sedikit yang berpaling daripadaNya. Mengikuti Yesus bukan semata-mata memutuskan untuk percaya kepada Yesus dan memberi diri dibaptis. Lebih dari itu, mengikuti Yesus berarti bagaimana kita berpikir, berbicara, dan bertindak sesuai dengan ajaran Yesus. Singkatnya, mengikuti Yesus berarti hidup dalam cara Yesus. Cara hidup inilah yang memang mendesak untuk kita laksanakan. Kita tidak bisa membuat pengecualian dalam hal apa pun. Mulai dari rumah tangga, keluarga, pekerjaan, dan di mana pun kita berada, kita hendaknya tetap tampil sebagai pengikut Yesus. Beranikah kita bersikap benar sebagai pengikut Yesus di mana pun dan kapan pun? Juga ketika ada kesulitan atau tawaran yang lebih enak meski berbenturan dengan nilai-nilai Kristiani? Dalam hidup sehari-hari, kita cenderung hanya memikirkan apa yang dipikirkan manusia. Kita mengabaikan apa yang menjadi kehendak Allah. Maka pada hari ini, kita semua diajak untuk sejenak merenungkan apa yang dikehendaki Allah dalam kehidupan kita saat ini. Apakah iman kita akan Yesus benar-benar lahir dari hati terdalam? Jawaban yang diberikan atas pertanyaan ini menunjukkan sejauh mana hubungan kita dengan Dia. Akan terasa hampa bila pengakuan iman kita hanya berdasarkan pendapat orang lain. Sebab untuk sampai pada pengakuan bahwa “Yesus adalah Mesias” diandaikan telah terbangun relasi yang intim dengan Yesus sendiri, serta hidup dan tinggal bersama Yesus sendiri .


DOA

Allah Tritungga Mahakudus, mampukanlah kami hidup sesuai kehendakMu sendiri, baik dalam untung maupun malang. Amin. .




3 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page