top of page

“Mencintai Hingga Akhir Hayat Seturut Teladan Kristus”


JUMAT

Pekan Biasa VII

Bacaan I: Sir 6: 5-17

Bacaan Injil : Mrk 10: 1-12


Injil yang barusan kita dengar mengangkat kisah tentang pertanyaan orang-orang Farisi yang ingin mencobai Yesus. Pertanyaan itu berisi tentang apakah seorang suami diperbolehkan untuk menceraikan istrinya. Yesus menjawab dengan sebuah ketegasan bahwa sejak awal mula Allah menjadikan manusia laki-laki dan perempuan yang pada tujuan akhirnya bersatu sebagai suami istri. Persatuan laki-laki dan perempuan itu sesungguhnya diteguhkan oleh Allah sendiri dan apa yang telah dipersatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan manusia. Keharusan untuk menjaga keutuhan perkawinaan merupakan amanat dari Allah sendiri dari awal penciptaan manusia. Hal ini pula kembali ditegaskan oleh Yesus dalam Injil hari ketika berhadapan dengan pertanyaan orang-orang Farisi tentang perceraian. Injil hari ini mengajak kita sekalian pada hari ini untuk menyadari keluhuran sebuah ikatan perkawinan sebagai perwujudan cinta dan kasih sesuai dengan teladan Kristus sendiri. Kita sekalian terutama sebagai suami dan istri, harus meneladani penghayatan cinta Kristus kepada umat manusia hingga akhir hayat-Nya di kayu salib. Walaupun berhadapan dengan situasi sulit dalam hidup perkawinan, terutama dalam zaman modern yang menawarkan banyak godaan ini, kita sekalian tetap diamanatkan oleh Allah dan teladan Kristus sendiri untuk tetap setia saling mencintai sebagai suami dan istri hingga akhir hayat.


DOA

Allah Tritunggal Mahakudus, teguhkanlah kami dengan cinta dan kasihMu agar mampu dengan setia menjaga cinta kami dalam hidup kami sehari-hari seturut teladan Kristus sendiri. Amin .




2 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page