SABTU
Bacaan Pertama : Rat. 2:2,10-14,18-19
Bacaan Injil : Mat. 8:5-17
Bacaan injil hari ini berbicara tentang Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira dan ibu mertua Petrus. Kedua peristiwa ini dilukiskan secara berbeda. Hamba seorang perwira mendapat kesembuhan dari Yesus melalui seorang perwira tentara yang dengan iman besar mengakui kuasa penyembuhan pada Yesus. “Aku tidak layak menerima Tuhan dalam rumahku, katakanlah sepatah kata, maka hambaku ini akan sembuh”. Iman yang besar dari perwira tentara ini menjadikannya sebagai penyalur rahmat kesembuhan bagi hambanya. Kisah penyembuhan ini berbeda dari kisah penyembuhan ibu mertua Petrus. Di sini, Yesus sendiri datang ke rumah dan secara langsung menjamah ibu mertua Petrus. Ibu mertua Petrus dengan terbuka hati membiarkan Yesus menjamah dan menyembuhkannya. Meskipun kedua kisah penyembuhan ini dilukiskan secara berbeda namun, kedua peristiwa menekankan hal yang sama yakni iman, keterbukaan hati.
Karena itu, Yesus dalam bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk; pertama, belajar dari sang perwira yang dengan iman besar membiarkan Tuhan menjadikannya penyalur rahmat bagi sesama. Kedua, belajar terbuka seperti ibu mertua Petrus yang membiarkan Yesus datang ke rumahnya dan menyebuhkannya. Tuhan ingin agar kita membuka rumah hati, membiarkan Tuhan menjamah dan membebaskan kita.
DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, kami bersyukur karena Engkau membuat kami beriman kepadaMu. Kami sadar akan kelemahan kami, karena itu kuatkanlah iman kami agar kami selalu berharap dan berserah diri pada-Mu. Amin.