top of page

Mewartakan Kasih Tanpa Batas


SENIN

Hari Biasa dalam Masa Natal

Bacaan I : I Yoh, 3:22-4:6

Bacaan Injil : Matius 4:12-17.23-25


Di dunia media sosial dan arus teknologi zaman ini (orang lebih senang sebut: zaman now) ada satu istilah yang mulai umum dikenal penggiat teknologi dan media, yakni unlimited. Istilah ini sederhananya berarti: tak terbatas. Berdasarkan Merriam Webster dictionary, arti kata ini bisa lebih dalam lagi, yakni tidak terbelenggu dengan pengecualian; terbebas dari ikatan-ikatan, bahkan lepas kontrol. Tak disangka istilah ini seolah booming akhir-akhir ini, saat media komunikasi dan teknologi berkembang dengan pesatnya. Orang-orang zaman ini cenderung berminat terhadap kuota internet yang unlimited, bonus telepon dan SMS unlimited.Inilah yang ditawarkan dunia juga mulai unlimited. Tanpa disadari karakter dunia dan manusia pun bergerak unlimited, saling merebut dan menguasai, menyingkirkan batas bukan untuk saling merangkul melainkan untuk saling menindas. Perang dan balas dendam pun menjadi unlimited. Penyebaran fitnah dan berita hoax juga semakin unlimited. Budaya unlimited seolah menggilas semangat perutusan yang telah lebih dahulu diperkenalkan Tuhan bagi dunia. Masih mungkinkah semangat perutusan Tuhan itu unlimited bagi kita? Masih tertarikkah orang untuk pergi tanpa ada beban, tanpa pengecualian, tanpa ada ikatan? Bacaan Kitab Suci hari ini mengajak kita untuk kembali merenungkan semangat perutusan yang telah dipraktikkan Yesus dan kini tugas kita melanjutkannya. Penginjil Matius mencatat “Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat, dan memberitakan injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit.” Lebih jauh penginjil Matius menulis bahwa Yesus juga melakukan banyak mukjizat dan perbuatan baik. Ada beberapa pelajaran menarik yang dapat kita petik dari praktik kebaikan dan proyek keselamatan yang dibawa Yesus ini. Kita ditantang untuk melakukan praktik kebaikan dan ikut dalam proyek keselamatan. Mengabarkan injil bukan berarti saya harus berkotbah ke mana-mana, tetapi kita adalah surat Kristus yg terbuka. Bagi kita pengikut-Nya, surat Kristus adalah Kitab suci. Tetapi, bagi dunia yang belum mengenal Kristus, surat Kristus adalah diri kita. Artinya, kehadiran saya dapat mempresentasikan Kristus dalam kehidupan ini. Kemanapun saya pergi, saya harus membawa kabar sukacita, menjadi agen kebaikan, dan bermisi untuk menyelamatkan sekian banyak. Kita adalah murid Tuhan. Oleh karena itu, kemanapun kita pergi, kita membawa kebaikan, keselamatan, dan kekuatan bagi orang lain. Kemanapun kita pergi, kita menuntun lebih banyak orang untuk lebih dekat dengan Tuhan. Proyek keselamatan itu adalah proyek unlimited. Sebuah proyek tanpa batas yang mengharuskan kita untuk pergi ke mana saja tanpa ada batas suku ataupun daerah, memberi kesembuhan tanpa ada batas antara kaya atau miskin, menyebarkan injil ke segala pelosok tanpa kecuali. Misi kita adalah misi unlimited.


DOA

Allah Tritunggal Mahakudus, semoga hati kami berkobar-kobar mewartakan kasih Mu yang abadi kepada dunia tanpa kenal lelah. Amen




24 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page