top of page

SABDA TELAH MANJADI MANUSIA DAN TINGGAL DI ANTARA KITA


SELASA

Pekan Biasa I

(Hari Raya St. Arnoldus Janssen, Pendiri SVD, SSpS, SSpSAP)

Bacaan I : Yes. 52:7-10

Bacaan II : Ef. 3:8-12.14-18,

Bacaan Injil : Yohanes 1:1-5.9-14.16-18


Hari ini Serikat Sabda Allah memperingati kematian Bapa Pendiri, St. Arnoldus Janssen, seorang imam praja yang kemudian mendirikan serikat misi yang berkarya hampir di sebagian besar negara-negara di dunia. Beliau memiliki kecintaan terhadap sabda dan menjadikan prolog Injil Yohanes sebagai bacaan favoritnya. Ada baiknya kalau kita bersama-sama merenungkan kembali makna prolog Injil Yohanes. Teks injil hari ini yang kita kenal sebagai Prolog Injil Yohanes menyajikan garis besar karya penciptaan dan penyelamatan Allah yang menyata dalam diri Yesus Kristus. Penginjl Yohanes memberikan kesaksian tentang Yesus sebagai Allah, yang sudah ada sejak sebelum dunia dijadikan dan akan selalu ada. Terdapat beberapa hal penting yang hendak disampaikan penginjil kepada kita. Pertama, Yesus sudah ada bersama Bapa dan keduanya saling mengasihi dan relasi yang harmonis dalam Roh Kudus. Ketiganya sudah ada sejak awal mula dan hidup dalam satu persatuan kasih yang tidak terpisahkan. Kedua, Allah senantiasa menyertai manusia lewat Roh-Nya, dalam perjalanan dan perjuangan manusia di dunia menuju Bapa sebagai asal dan tujuan hidup. Manusia diharapkan mempunyai arah hidup, yakni menuju Bapa. Namun untuk itu, seperti Yesus, manusia hendaknya setia dan taat melaksanakan kehendak Bapa-Nya. Ketiga, Sang Sabda itu jadi manusia dan tinggal di antara kita. Inilah inkarnasi, wujud cinta Allah kepada umat manusia. Dia yang maha agung rela turun dan hidup di antara manusia yang paling hina, menderita dan disingkirkan. Orang yang hidup dalam dunia kegelapan, tidak mengerti baik karya pribadi-Nya maupun karya-Nya di dunia. Ia ditantang oleh dunia kegelapan. Sekalipun demikian, dunia kegelapan itu tidak mampu mengalahkannya. Dia menyadarkan para pengikut-Nya bahwa dunia kasih akan tampil sebagai pemenang. St. Arnoldus Janssen pernah menulis, “Cinta Bapa, Putra dan Roh Kudus dinyatakan melalui perasaan-perasaan kasih sayang, kemesraan dan kelemahlembutan Kristus sebagai manusia”. Menjadi misionaris Sabda Allah berarti menjadi misionaris cinta kasih yang mewartakan dan bersaksi tetang cinta kasih di tengah situasi ketidakadilan dan ketimpangan yang menyengsarakan orang-orang kecil. Kita semua adalah misionaris bagi sesama untuk cinta kasih dan damai Tuhan.


DOA

Allah Tritunggal Mahakudus, semoga SABDA-Mu selalu tinggal dan hidup dalam hati kami. Amin.




52 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page