Cikal bakal kelahiran Kelompok minat teater Aletheia bermula dari bincang-bincang lepas Pater Budi Kleden, SVD, seorang dosen yang memiliki minat yang tinggi di bidang seni dan budaya, dengan Fr. Erno Bhegu, SVD (Ketua Sema STFK Ledalero periode 2003/2004), Fr. Puplius Meinard Buru, SVD (sekarang misionaris di luar negeri), Fr. Johan Wadu, SVD (sekarang anggota Provinsi Ende) dan Fr. Hironimus Huku Lejap, SVD. Dari perbincangan ini mulailah dikumpulkan orang-orang yang memiliki minat dan bakat pada dunia teater, baik sebagai penulis naskah, crew perbengkelan maupun yang berperan di atas pangung. Kelompok ini pada mulanya masih menggunakan nama warisan, yakni Teater Seru. Tentang hal ini, Pater Pice Dori, SVD, mantan moderator Teater Aletheia, menyebut nama Alm. Pater Primus Juki, SVD, sebagai orang yang memiliki peran penting dalam Teater Seru. Dalam perkembangan lebih lanjut, atas usul Pater Feliks Baghi, SVD, dan pertimbangan seluruh anggota, kelompok ini memiliki eksistensi yang otonom. Kelompok yang berdasar pada minat ini mesti terlepas dari seksi seni budaya Ledalero. Pada 5 Oktober 2004, kelompok minat ini berubah nama menjadi Teater Aletheia. Saat ini kelompok minat ini diketuai oleh Fr. Mario Nuwa, SVD. Kelompok minat Teater Aletheia umumnya dikenal luas di Kota Maumere, berkat aksi pementasan teater yang mereka sajikan, baik pementasan di komunitas Ledalero maupun di luar komunitas. Beberapa agenda rutin tahunan yang dibuat oleh kelompok minat ini adalah pementasan teater pada akhir tahun dan tablo pada Jumat Agung. Pementasan lain juga dibuat di luar agenda rutin ini, sangat bergantung pada momen yang hendak dirayakan, misalnya pada saat pesta SVD dan SSpS, dies natalis STFK Ledalero, pementasan bersama kelompok minat lain, juga pada momen-momen lain. Semua naskah teater yang dipentaskan merupakan karya asli para frater yang tergabung dalam kelompok minat ini. Naskah terakhir yang dipentaskah adalah ‘Inersia’ karya Fr. Harris Meo Ligo, SVD, pada Sabtu, 31 Desember 2016. Anggota kelompok minat ini bukan hanya para frater, tetapi terbuka juga untuk anggota lain di luar komunitas Ledalero yang memiliki minat dan bakat pada dunia teater.
Ledalero Arts (L’Arts) Ledalero Arts, atau yang populer dengan nama L’Arts merupakan kelompok minat yang dihuni oleh para frater yang memiliki minat dalam dunia lukis. Keberadaan kelompok minat ini, awalnya digagas oleh Fr. Fian Vuka, SVD (saat ini menjadi misionaris di Portugal) pada Agustus 2013 untuk menjadi wadah bagi para frater yang memiliki minat dan bakat dalam dunia lukis. Ledalero memang dihuni oleh sejumlah frater yang punya bakat dalam dunia lukis. Penampilan perdana L’Arts bertepatan dengan perayaan puncak 100 tahun SVD hadir di Indonesia. Kala itu L’Arts menyelenggarakan pameran selama sepekan. Pameren yang murni menyajikan lukisan karya para frater ini, mendapat apresiasi dan tanggapan yang positif dari berbagai pihak. Sejak saat itu, L’Arts mendapat ruang tersendiri di hati para penikmat seni lukis, baik di kalangan internal Ledalero maupun dari luar komunitas Ledalero. Hingga saat ini, L’Arts telah beberapa kali menyelenggarakan pameran, antara lain pameran di aula SMA Baktiarsa Maumere, pameran selama dua hari bertepatan dengan momen tahbisan imam 2015 di Ledalero, dan mengambil bagian dalam pameran Serupa Maumere. Penyelenggaran pameren seperti ini, membuat L’Arts yang sudah berusia 3 tahun begitu dikenal di Ledalero dan Maumere umumnya. Hampir semua anggota L’Arts tergabung dalam seksi Dekorasi Komunitas Seminari Tinggi Ledalero. Saat ini kelompok minat ini diketuai oleh Fr. Andrew Parera, SVD dan dimoderatori oleh P. Agus Senda, SVD. Keanggotaannya pun terbuka untuk semua orang, bukan hanya untuk para frater tetapi juga terbuka untuk para peminat seni lukis yang berada di luar komunitas Ledalero.