Seminariledalero.org - Sebagai persiapan Kapitel Provinsi SVD Ende ke-23 tahun 2018 dan Kapitel Jenderal ke-18, komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero menggelar kapitel rumah, Sabtu, 4 November 2017.
Tampil sebagai pemandu kapitel ini adalah Wakil Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Pater Yosep Keladu, SVD.
Pater Yosep, dalam arahan pengantarnya, mengingatkan para peserta bahwa kapitel ini digelar dalam rangka pembaruan kehidupan religius missioner setiap anggota komunitas.
“Tujuan kapitel ini adalah pembaruan kehidupan religius missioner. Ada tiga tema yang harus didiskusikan, yakni ‘Keberakaran dalam Sabda’, ‘Komunitas’, dan ‘Komitmen untuk Misi’. Namun, sesuai dengan konteks kita, maka hari ini kita mulai dengan tema ‘Komitmen untuk Misi,” kata P. Yosep.
Usai arahan singkat dari Pater Yosep, Pater Ignas Ledot, SVD didaulat memandu sesi “penyadaran renstra”. Sesi ini berlangsung tak begitu lama. Namun, dalam waktu yang singkat itu, Pater Ignas dapat memaparkan, serentak mengevaluasi segala kegiatan yang telah dilaksanakan Komisi JPIC bersama mitranya terkait pemberantasan masalah HIV/AIDS dan Human Trafficking. Kedua masalah ini, katanya, merupakan misi ad extra yang telah ditetapkan Kapitel Jenderal ke-17 dan Kapitel Provinsi ke-22.
Sesudah sesi penyadaran, semua peserta masuk ke dalam kelompok yang telah dibagikan untuk mendalami renstra tersebut. Peserta diberi kesempatan selama satu jam untuk mengevaluasi sejauh mana rencana-rencana strategis Kapitel Provinsi SVD Ende ke-22, terutama yang menjadi tanggung jawab rumah atau wilayah, dijalankan.
Selain itu, kelompok juga mendalami masalah-masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan renstra tersebut, serentak mencarikan solusinya, entah yang harus dieksekusi sendiri atau harus dilaksanakan bersama jejaring mitra.
Usai pendalaman renstra dalam kelompok, semua peserta kembali berkumpul untuk memaparkan hasil evaluasi dan solusi-solusi hasil temuan mereka. Sesi pleno ini kemudian dilanjutkan dengan syering Kitab Suci. Dengan metode akar rumput, para peserta dituntun untuk menemukan nilai-nilai dan pesan teologis terkait kedua masalah yang sedang digumuli. Sesi ini berlangsung sampai dengan jam 12.30 (jam untuk santap siang) dan selanjutnya rehat.
Pukul 16.30, semua peserta kembali berkumpul di ruang petemuan untuk melanjutkan kapitel. Dan semua sekretaris kelompok langsung didaulat untuk melaporkan hasil syering Kitab Suci. Sesi ini tidak memicu banyak diskusi sebab semua hasil refleksi kelompok merupakan bahan pengayaan. Pesan-pesan teologis yang dikemukakan setiap kelompok dinilai saling memperkaya satu sama lain.
Sesudah sesi ini, peserta kembali masuk ke dalam kelompok untuk memantapkan perencanaan ke depan. Sesi ini mengerucut pada identifikasi tiga masalah serius, yakni kepemimpinan, pembentukan jejaring, dan masalah dana. Dan dalam pleno terakhir, semua peserta menyepakati sejumlah langkah praktis untuk mengatasi ketiga persoalan ini.
Kapitel rumah yang berlangsung sehari penuh ini berjalan dengan aman, lancar, dan penuh persaudaraan. Hadir dalam kapitel ini adalah semua anggota komunitas St. Paulus Ledalero, baik imam maupun bruder, serta sejumlah frater yang diutus dari unit-unit formasi. Kapitel ini akan dilanjutkan pada hari Sabtu Minggu depan dan Sabtu minggu berikutnya untuk membahas dua tema yang tersisa: “Komunitas” dan “Keberakaran dalam Sabda”.***