top of page

Cegah Covid-19 dan DBD, Seminari Ledalero Gelar Sosialisasi *Kerja Sama dengan Dinkes Sikka



Seminariledalero.org - Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero menggelar sosialisasi cegah Covid-19 dan DBD serta pelatihan pencampuran disinfektan di Aulah St. Thomas Aquinas Ledalero, Kamis (5/11/2020).


Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama dengan tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka. Kegiatan ini diikuti oleh anggota komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero dan utusan konvik-konvik di sekitar Ledalero.


Pater Hendrik Maku sebagai ketua gugus penanggulangan Covid-19 di Seminari Tinggi Ledalero mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dengan maksud membekali anggota Komunitas Seminari Tinggi Ledalero dan anggota dari berbagai konfik yang hadir guna menghadapi penyebaran Covid-19 dan DBD. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan para peserta, supaya dapat diteruskan kepada semua orang.


“Setidaknya, semua peserta dari berbagai konfik yang hadir mengetahui segala hal tentang dua penyakit ini agar mempersiapkan diri sedini mungkin dan dapat membagikan waasan ini untuk orang lain,” kata Pater Hendrik.


Penyakit Seribu Wajah


Dokter Klara selaku pemateri mengatakan, Covid-19 merupakan virus yang sangat berbahaya. Sebagai virus, Covid-19 menular. Ia bisa menular melalui siapa saja dan melalui apa saja. Covid-19 juga merupakan virus yang belum memiliki vaksin.


Selain itu, lanjutnya, Covid-19 terjadi melaui berbagai gejala. Karena itu, ia disebut penyakit seribu wajah. Artinya gejala dari penderita Covid bukan hanya satu atau dua sebagaimana yang terdapat dalam ketentuan umum WHO. Tetapi ia terjadi melalui banyak gejala. Orang yang tanpa gejala pun terinfeksi Covid-19.


Disiplin Diri


Dokter Klara menambahkan, sikap disiplin diri merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap orang. Dengan sikap ini, kita akan terhindar dari penyebaran Covid-19. Sebab menurutnya, virus ini tidak bergerak, tetapi menyebar karena kurangnya sikap disiplin manusia untuk menjaga diri.


MENDENGAR - Peserta kegiatan sedang mendengarkan materi dari tim Dinkes Sikka.


Ia menekankan agar setiap orang menerapkan pola 3M. Pola 3M, pertama ialah pakai masker. Di tengah penyebaran covid-19 yang sangat membahayakan, masker merupakan salah satu benda penting. Penggunaan masker akan melindungi kita dari penyebaran Covid-19.


Kedua, menjaga jarak. Penularan Covid-19 yang telah menelan banyak korban lebih banyak dipengaruhi karena kontak atau sentuhan lansung. Karena itu, di tengah situasi budaya kita yang mempunyai nilai sosial yang tinggi, kita diharapkan untuk menjaga jarak. Ini dibuat dengan tujuan agar meminimalisasi penyebaran Covid-19.


Ketiga, mencuci tangan. Selain menjaga jarak dan memakai msker, salah satu hal penting yang harus dibuat ialah mencuci tangan. Aktivitas mencuci tangan akan mencegah penularan virus melalui tangan yang telah menyentuh benda lain.


Ubah Pola


Pada kesempatan ini pula tim dari Dinkes membicarakan persoalan Demam Berdarah (DBD) dan penanggulangannya di wilayah Kabupaten Sikka. Dari sekian banyak aspek yang disampaikan, salah satu poin penting yang ditekankan adalah mengubah pola hidup yang kadang tanpa disadari membantu perkembangbiakkan nyamuk DBD. Contoh konkretnya adalah menggantung pakaian-pakaian di dalam kamar, membiarkan lingkungan kotor, membiarkan tempat penampung air terbuka dan lain-lain.


Di akhir kegiatan ini, tim Dinkes Sikka melatih pencampuran disinfektan bagi peserta yang hadir. Tujuannya agar para peserta dapat mengetahui prosesnya dan melatih anggota lain demi mencegah penularan Covid-19.


Penulis: Fr. Yonsi Yopador

10 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page