Seminariledalero.org - Jenazah Pater Alfonsus Betan, Ekseget dan Doktor Kitab Suci, dimakamkan di pemakaman umum Ledalero pada Minggu, (22/11/2020) pkl. 12.00 Wita. Ibadat pemakaman dipimpin oleh Pater Anselmus Dorodae. Selanjutnya misa mengenang almarhum Pater Alfons terjadi pada pkl. 15.00 Wita dipimpin oleh Pater Provinsial Provinsi SVD Ende, Pater Lukas Jua, dan khotbah dibawakan oleh Pater Leo Kleden.
Pater Alfons menghembuskan napas terakhir pada Jumat, (20/11/2020), pkl. 22.10 lewat di Biara Simeon-Ledalero. Pater Alfons meninggal dalam usia 62 tahun, 41 tahun pengabdiannya dalam kaul kebiaraan SVD, dan 35 tahun pengabdian imamat.
Menurut pengakuan ayahnya (Yohanes Leki Betan), anggota keluarga terdekat, para frater, dan bruder yang menjaganya malam itu bahwa Pater Alfons menghembuskan napas terakhir dengan tenang.
"Ia seolah-olah sudah mengetahui bahwa ia akan berpulang pada Bapa, sehingga ia menolak untuk diberi oksigen tambahan. Ia juga menolak untuk dirawat kembali di rumah sakit," ungkap Bruder Bram selaku perawat yang setia merawat para pater SVD dan konfrater yang sakit, termasuk Pater Alfons Betan.
"Ia meninggal dengan tenang, persis mama. Ketika bapa pamit pulang, tuan Alfons meminta bapa supaya tunggu hari pembebasannya. Dan Jumat malam adalah hari pembebasan dari sakit jasmani tuan Alfons," cerita saudari Pater Alfons, Ona Betan, yang setia menemaninya selama sakit.
Sejak menghembuskan napas terakhir malam itu, Pater Alfons disemayamkan di Biara Simeon. Selanjutnya pada Sabtu pagi, Pater Alfons disemayamkan di Kapel Agung Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. Pada Minggu pkl. 12.00 Wita, Pater Alfons dimakamkan di pemakaman umum Ledalero.
Tidak Tahu Marah
Dalam sambutannya, Pater Lukas Jua yang adalah teman angkatan Pater Alfons Betan mengakui bahwa Pater Alfons meripakan pribadi yang tidak tahu marah.
"Selama hidup bersama Pater Alfons, saya tidak pernah mendengar ia mengeluarkan kata kotor dan kasar. Ia tidak tahu marah," kenang Pater Lukas Jua.
Selain itu, lanjut Pater Lukas, Pater Alfons juga adalah pribadi yang bertanggung jawab dengan setiap tugas yang dipercayakan kepadanya.
"Walau dalam kondisi sakit, Pater Alfons masih periksa tesis," tambahnya.
Menurut Pater Lukas, tanggung jawab itu juga ia tunjukkan dalam cara lain, yakni dengan setia dalam hidup doanya.
"Pater Alfons, engko pergi tetapi engko telah tinggalkan teladan yang baik untuk kami," ujarnya.
Terima kasih
Pada akhir sambutannya, Pater Lukas berterima kasih kepada keluarga yang sudah menanam benih iman dalam diri Pater Alfons Betan. Juga terima kasih untuk semua pihak yang telah melayani, mendoakan, merawat, menerima, dan mendukung Pater Alfons dalam karya pelayanannya sebagai Imam maupun dosen.
"Mari kita berdoa mohon keselamatan Pater Alfons. Semoga ia menjadi pendoa bagi kita," tutup Pater Lukas Jua.
deretan terima kasih juga disampaikan perwakilan keluarga. Ia menyampaikan terima kasih berlimpah kepada keluarga besar SVD, para perawat, mahasiswa-mahasiswi, dan semua pihak yang telah menerima, menjaga, dan merawat Pater dengan cinta dan setia hingga hari terakhir hidupnya.
"Mewakili keluarga, saya juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan yang tidak berkenaan. Semoga Pater bahagia di surga dan mendokan kita semua," tutupnya.
Penulis: Fr. Selo Lamatapo
Comments