________________________________________________
Foto: Ibadat Penguburan Dipimpin oleh P. Lukas Jua, SVD, Provinsial SVD Ende.
Serikat Sabda Allah (SVD) kembali berduka. Seorang misionaris SVD tertua di Provinsi Ende, P. Alex Beding, SVD, meninggal dunia di RS St. Gabriel Kewapante, Maumere pada Sabtu 12 Maret 2022 pkl. 04.22 WITA. Pater Alex meninggal di usia ke 98 tahun 2 bulan: 77 tahun dalam kaul kebiaraan dan 71 tahun dalam imamat.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, Pater Alex terkena COVID-19. Oleh karena itu, Pater Alex dimakamkan sesuai protokol Covid-19 di Pekuburan Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero pada Sabtu (12/2) pkl. 15.00 WITA. Pemakaman ini diawali dengan Ibadat Sabda yang dipimpin oleh Provinsial SVD Ende, P. Lukas Jua, SVD.
Dalam khotbahnya, Pater Lukas mengisahkan ketika berada di Rumah Sakit (Kewapante) Pater Alex meminta kepada keponakannya untuk “bale” (kembali). Pater Alex tidak mau dirujuk ke Rumah Sakit Umum TC Hillers. Pater Lukas melihat ada dua makna yang terkandung dalam kata “bale” ini.
“Pertama, kembali ke komunitas Ledalero. Komunitas di mana Pater Alex tinggal sejak frater, kemudian sejak tahun 2016 hingga ia meninggal. Kedua, orang tua, orang yang sakit berat, biasanya meminta untuk kembali ke rumah. Sehingga makna yang kedua yakni kembali ke rumah Bapa.”
Dengan ini, lanjut Pater Lukas, kematian Pater Alex bukan untuk merayakan kematian. “Kita yang berkumpul di sekitar makam ini untuk merayakan kehidupan. Sebab Kristus bersabda, ‘Akulah Kehidupan’.”
Foto: Pemakaman P. Alexander Beding, SVD dilakukan sesuai dengan Protokol Kesehatan Covid-19.
Selain itu, Pater Lukas menandaskan bahwa Pater Alex memaknai hidupnya yang utama sebagai imam-biarawan-misionaris SVD. “Hal ini ia wujudkan lewat pengabdiannya sebagai guru Bahasa Indonesia yang baik bagi para muridnya. Sehingga tidak heran, para murid Pater Alex masih mengingatnya.”
Hidup Pater Alex juga, tegas Pater Lukas, ia pakai untuk mewartakan Sabda Tuhan lewat tulisan. “Mewartakan Sabda Allah lewat tulisan itu menjangkau lebih luas dibanding berkhotbah di kapela-kapela. Hal inilah yang dilakukan Pater Alex. Ia banyak menulis buku. Bahkan ketika masuk Rumah Sakit, beliau masih menulis. Ia mewariskan banyak buku yang berkaitan dengan sejarah Gereja di Nusa Tenggara melalui tulisan tentang para misionaris besar yang berjasa di Nusa Tenggara.”
Di akhir khotbah, Pater Lukas meminta umat yang hadir untuk mendoakan Pater Alex agar Allah sumber kehidupan menerimanya dalam rumah bahagia di Surga.*Kris Ibu
コメント