Lomba Kitab Suci untuk Anak dan Remaja Meriahkan 150 Tahun SVD di Ledalero
- seminaritinggileda
- 4 days ago
- 3 min read

Dalam rangka memeriahkan 150 tahun Societas Verbi Divini (SVD), Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero menggelar dua lomba yang unik dan inspiratif: Lomba Tutur Kitab Suci dan Kuis Kitab Suci. Acara ini berlangsung selama dua malam berturut-turut di halaman depan Aula Ledalero, dengan melibatkan peserta dari tingkat SD dan SMP sekecamatan Nita dan Koting.
Lomba Tutur Kitab Suci yang diikuti anak-anak SD dilaksanakan pada Rabu, 3 September. Sementara Lomba Kuis Kitab Suci untuk tingkat SMP digelar pada Kamis, 4 September. Adapun dewan juri kedua lomba ini terdiri dari Fr. Yohan Mataubana, SVD, Sr. Elfrida Saputri, SSpS, dan Sr. Yohana, SSpS.
Pater Ve Nahak SVD, penanggung jawab kegiatan ini, menegaskan bahwa kedua acara tersebut bukan sekadar perlombaan, melainkan bagian dari upaya animasi Kitab Suci bagi anak-anak dan generasi muda.
“Dua acara kecil ini dibuat sebagai bentuk animasi Kitab Suci kepada anak-anak dan generasi muda kita. Supaya Kitab Suci makin dikenal dan akrab dengan umat. Ini sesuai dengan semangat Bapa Pendiri dan sejalan dengan gaung kita akhir-akhir ini: Our name is our mission,” jelasnya.
Kekuatan Cerita dalam Tradisi Lisan
Salah satu momen yang paling mengesankan datang dari Lomba Tutur Kitab Suci. Anak-anak dari tujuh sekolah dasar tampil memukau dengan kemampuan bercerita yang fasih, artikulasi jelas, dan gestur tubuh yang hidup.
“Anak-anak benar-benar luar biasa. Kisah-kisah Alkitab dinarasikan dengan lancar dan membantu kita memahami isi Kitab Suci secara lebih baik,” ungkap Pater Ve.
Dalam lomba ini, juara pertama diraih oleh SDI Gere, juara kedua SDK Wairpelit, juara ketiga SDK Nita 2, dan juara keempat SDN Nitakloang.

Ia menambahkan bahwa tradisi bercerita sangat dekat dengan kebudayaan masyarakat lokal. Hampir separuh isi Alkitab berupa kisah, dongeng, dan mitos yang sejatinya sejalan dengan budaya lisan masyarakat yang terbiasa mendengar cerita turun-temurun dari orang tua. Namun, tantangan baru muncul di era digital.
“Sekarang, tugas mendongeng sudah banyak diambil alih oleh YouTube dan TikTok. Kita mesti menemukan cara agar kekuatan narasi Kitab Suci tidak hilang, tapi justru semakin hidup,” katanya.
Kitab Suci: Buku dengan Api Revolusi
Lomba Kuis Kitab Suci juga menghadirkan antusiasme tersendiri dari para siswa SMP. Mereka menunjukkan pengetahuan dan semangat yang tinggi dalam menjawab pertanyaan seputar isi Kitab Suci.
Hasil lomba menempatkan SMP Santicima Trinitas Bloro sebagai juara pertama, diikuti SMP Susila Koting di posisi kedua, SMPK St. Yohanes Paulus II Tilang di posisi ketiga, dan SMPK Kimbangbulen di posisi keempat.
Dalam komentarnya, Pater Ve mengutip Mahatma Gandhi yang pernah menyebut Kitab Suci Kristen sebagai dokumen berharga dengan cukup ‘dinamit’ di dalamnya, yang mampu menyatukan peradaban, memulihkan dunia, dan membangun perdamaian.
“Kitab Suci adalah sebuah buku revolusioner. Ia punya api yang dapat membakar hati orang dan mendorong perubahan radikal. Di beberapa negara Kitab Suci bahkan dilarang karena dianggap berbahaya. Syukurlah, di Indonesia Kitab Suci bebas dibaca dan diajarkan,” tegasnya.
Tonggak Syukur 150 Tahun SVD
Lomba Tutur Kitab Suci dan Kuis Kitab Suci hanyalah sebagian dari rangkaian panjang perayaan 150 tahun SVD. Melalui kegiatan ini, Seminari Ledalero mengajak semua orang, terutama generasi muda, untuk melihat Kitab Suci bukan sekadar buku bacaan, melainkan sumber inspirasi hidup dan misi.
Kehadiran ratusan anak sekolah, guru, serta umat dalam dua malam acara tersebut menjadi tanda bahwa api Sabda masih terus menyala.
“Lewat lomba-lomba sederhana ini, kita diingatkan kembali bahwa Kitab Suci adalah matra khas SVD. Dari Sabda itulah kita diutus, dan dengan Sabda itu pula kita terus bermisi,” pungkas Pater Ve.*
*Fr. Febry Suryanto, SVD
The Best SVD