top of page

Memupuk Kerja Sama dan Tanggung Jawab, Angkatan 81 Ledalero Adakan Pertemuan


FOTO BERSAMA - Para frater dan bruder angkatan 81 Ledalero foto bersama usai pertemuan bersama di Pantai Krokowolon, Minggu, (18/10/2020).



Seminariledalero.org - Keberadaan manusia tak terlepas dari orang lain. Manusia membutuhkan sesama untuk mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi diri dapat dilihat melalui kerja sama dengan yang lain. Kerja sama menjadi dasar harapan sosial dan kesanggupan manusia memercayai orang lain, secara khusus bekerja sama untuk menyempurnakan masa depan yang lebih baik.


Atas dasar ini, para frater angkatan 81 Ledalero menyelenggarakan pertemuan bersama di Pantai Krokowolon pada Minggu, (18/10/2020). Pertemuan tersebut didampingi oleh moderator angkatan, yakni Pater Paskalis Lina, SVD.


Angkatan 81 Ledalero berjumlah 62 orang. Rinciannya, 61 orang frater dan 1 orang bruder. Saat ini, mereka semua sedang menempuh pendidikan di STFK Ledalero sebagai mahasiswa tingkat III (semester V).


Ketua angkatan 81, Frater Oscar Bei, menerangkan bahwa agenda pertemuan kali ini adalah membahas program kerja angkatan selama satu semester. Ada lima program yang akan dilaksanakan dalam semester ini, yakni diskusi, pertandingan bola kaki, ziarah rohani, Natal bersama, dan terakhir merayakan perayaan ekaristi secara bersama dan melakukan evaluasi.


Melalui program ini, para frater dan bruder dipacu untuk lebih kreatif, imajinatif, bertanggung jawab, dan setia pada tugas-tugas yang dipercayakan kepada mereka masing-masing. Program ini juga menjadi momen mereka membangun kepercayaan dan kerja sama dalam angkatan.


“Pertemuan angkatan bukan suatu bentuk primordialisme, malainkan suatu bentuk kebersamaan sebagai anggota Serikat Sabda Allah (SVD). Sebab, kita adalah generasi penerus Serikat Sabda Allah,” ucap Frater Oscar Bei.

Menjadi ‘Penggerak’

Salah satu aspek terpenting dalam membentuk kepribadian seorang calon imam (Misionaris Serikat Sabda Allah) adalah membentuk kualitas hidup kepemimpinan. Kualitas hidup kepemimpinan menuntut seorang calon imam untuk berani mengaktualisasikan dirinya melalui pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.

Pembentukan kepribadian bagi para calon imam dilaksanakan melalui latihan-latihan kepemimpinan yang dilakukan mulai dengan hal-hal sederhana, seperti menjadi ketua-ketua seksi. Momen latihan ini menjadi momen mengukur diri, mengenal sesama, dan mengembangkan bakat yang ada pada masing-masing orang.

Pada kesempatan ini, Pater Paskalis Lina mengharapkan tanggung jawab dan kerja sama setiap orang guna menyukseskan program-program yang telah dicanangkan tersebut.


Kepada para frater dan bruder, Pater Paskalis menekankan beberapa poin penting, di antaranya: pertama, pertemuan angkatan harus dimaknai dalam konteks formasi. Artinya bahwa dalam konteks formasi pertemuan angkatan mesti dilakukan supaya setiap frater dan bruder saling menganimasi satu sama lain.


“Dengan begitu, kita diingatkan untuk saling menguatkan satu sama lain dalam mejalani masa formasi di Seminari Tinggi ini,” katanya.


Kedua, angkatan 81 mesti menjadi ‘penggerak’. Angkatan 81 mesti menjadi motor yang menggerakkan pelbagai kegiatan di Seminari Tinggi maupun di kampus. Wujud konkret penggerak adalah disiplin mengikuti aturan seminari dan kampus, serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh seminari dan kampus.

Penulis: Fr. Irfan dan Fr. Yosep

52 views0 comments

Comments


bottom of page