PILAH SAMPAH - Para frater Unit Gabriel bersama para pemulung sedang memilah sampah-sampah di TPA Wairi’i, Sabtu, (21/112020).
Seminariledalero.org - Para Frater Unit Gabriel-Ledalero mengunjungi para pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kampung Wairi’i, Desa Kolisia, Kecamatan Magependa pada Sabtu, (21/112020).
Kegiatan ini dilakukan untuk memperingati hari orang miskin sedunia yang jatuh pada 17 November 2020 yang lalu. Paus Fransiskus telah menetapkan 17 November sebagai hari orang miskin sedunia sebagai bentuk rasa solidaritas sesama manusia untuk peduli terhadap kaum miskin dan yang terpinggirkan.
Adapun rangkaian kegiatan diawali dengan kerja bersama. Para frater bersama para pemulung bersama-sama mencari barang bekas yang dapat didaur ulang untuk dikumpulkan dan dijual. Setelah itu, para frater mempersembahkan sebuah lagu untuk para pemulung sebagai bentuk motivasi.
Selanjutnya, dalam kunjungan tersebut para frater menyalurkan bantuan berupa sembako untuk para pemulung di TPA Wairi’i. Diketahui bahwa sembako itu merupakan hasil sumbangan dari para donatur, para konfrater senior unit Paulus Seminari Tinggi Ledalero, serta dari pater prefek dan para frater unit Gabriel.
“Kami melakukan ini sebagai rasa peduli terhadap mereka yang miskin dan terpinggirkan,” ujar Frater Andy Denatalis selaku Ketua Unit Gabriel.
SERAHKAN SEMBAKO - Pater Hendrik menyerahkan sembako kepada perwakilan pemulung.
Usai penyerahan sembako, dilanjutkan dengan makan bersama dan pose bersama. Saat makan Bersama, para frater berbaur dengan para pemulung. Mereka bertukar cerita, bersendewa, dan saling memotivasi.
Menanggapi kehadiran para frater bersama prefek, Ibu Salma selaku ketua untuk para pekerja di TPA mengucapkan berlimpah terima kasih. Kehadiran pater prefek dan para frater membuat kami semakin semangat menjalani hidup, meski harus bekerja seperti ini.
“Jumlah kami 20 orang. Kami sangat bahagia karena masih ada orang yang peduli dengan kami,” katanya.
“Kami yang bekerja di sini harus berjuang meski panas terik matahari dan bau sampah yang menyengat, sebab kami ingin menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anak kami. Meski uang yang kami dapat tidak seberapa, tetapi kami selalu mensyukurinya,” lanjut Ibu Salma.
Berbagi Kasih
Dalam kata sambutannya, Pater Hendrik Maku sebagai Prefek Unit Gabriel dan Koordinator kegiatan ini mengungkapkan bahwa kehadiran mereka di TPA adalah bentuk kepedulian mereka sebagai agen pastoral yang hadir untuk merangkul, mempersatukan dalam terang kasih dan cinta.
"Orang miskin adalah jantung dari Injil. Marilah kita menghidupi kekayaan spiritualitas cinta terhadap sesama,” ungkap Pater Hendrik mengulangi pesan Paus Fransiskus.
“Kami membawa barang-barang yang tidak seberapa nilainya, tetapi kami membawa hati yang luar biasa. Makna hidup yang paling intim adalah berbagi kasih,” tutup Pater Hendrik Maku.
Penulis: Fr. Rian Tap
Comments