top of page

Songsong Pesta Pelindung Unit, Unit Efrata Adakan Kegiatan di Pantai


RAYAKAN EKARISTI - Pater Antonio Camnahas (kanan) dan Pater Andreas Tefa Sa’u (kiri) saat merayakan ekaristi di Pantai Waturia-Maumere, Minggu (27/9/2020).



Seminariledalero.org - Unit Efrata Gere, salah satu unit di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, mengadakan kegiatan di Pantai Waturia-Maumere, Sabtu-Minggu, (26-27/9/2020).


Kegiatan ini terlaksana sebagai momen menyongsong pesta pelindung Unit Efrata, yakni St. Vincentius a Paulo. Juga sebagai kesempatan perdana berekreasi bersama di luar unit setelah Unit Efrata disahkan sebagai unit campuran.


Menurut Ketua Unit Efrata Gere, Fr. Defri Ngo, ada tiga agenda penting dalam momen ini, yakni pertemuan para frater tiap tingkat bersama Pater Prefek Unit Efrata Gere (Pater Antonio Camnahas dan Pater Andreas Tefa Sa’u), perayaan ekaristi bersama, dan konferensi umum.


Frater Defri menjelaskan, pertemuan tiap angkatan bersama para prefek dibuat usai santap malam, Sabtu (26/9/2020). Umumnya, topik yang dibahas oleh para prefek ialah tentang hal-hal teknis dan aturan komunitas.


Mengenai hal teknis, katanya, para prefek mengutarakan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada di Unit Efrata Gere, seperti ketersediaan alat printer, ketersediaan air, dan ketersediaan router wi-fi.

Manfaatkan Waktu


Pada kesempatan itu, Pater Anton menekankan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik untuk belajar dan untuk pengembangan bakat atau minat.


Iklim akademik, kata Pater Anton, patut dipelihara lewat membaca buku sebanyak mungkin. Sebab dengan membaca banyak buku, wawasan kita akan bertambah luas.


“Kegiatan membaca sangat membantu kita dalam proses pengerjaan skripsi di suatu hari nanti,” ungkapnya.


Pater Anton juga mengajak seluruh anggota Unit Efrata Gere untuk meningkatkan kemampuan menulis dengan meringkas buku, mengikuti aneka perlombaan menulis, dan menulis untuk mading unit.


Kedisiplinan


Selanjutnya, Pater Ande menekankan pentingnya kedisiplinan. Menurutnya, segala aktivitas pribadi perlu dibarengi dengan kedisiplinan yang tinggi agar kita dapat menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berkesadaran.


“Bila kedisiplinan diri belum bertumbuh baik di dalam diri, maka kegiatan lain akan terbengkalai dan terjadi disorientasi dalam hidup,” terang Pater Ande.


Pater Ande mengajak semua anggota Unit Efrata untuk meneladani semangat St. Vincentius a Paulo.

“St. Vincentius memiliki semangat yang tinggi untuk melayani dan membantu orang miskin. Kita perlu belajar dari St. Vincentius dalam hal pelayanan ini agar spiritualitasnya tetap terpelihara,” ajak Pater Ande dalam khotbahnya saat merayakan ekaristi bersama, Minggu (27/9/2020).

Alasan Pemilihan Nama dan Pelindung Unit


Lebih jauh Pater Ande menerangkan alasan St. Vincentius a Paulo sebagai pelindung Unit Efrata Gere. Menurutnya, ada persamaan realitas antara kehidupan St. Vincentius a Paulo dengan keberadaan Unit Efrata Gere.

MENDENGARKAN - Para frater Unit Gere sedang mendengarkan penyampaian dari Pater Ande dan Pater Anton.



“St. Vincentius a Paulo hidup di tengah masyarakat yang miskin dan sederhana. Hal itu sesuai dengan realitas keberadaan Unit Efrata Gere di tengah-tengah Dusun Gere dengan masyarakatnya yang sederhana. Itulah alasan St. Vincentius a Paulo dipilih menjadi pelindung Unit Efrata Gere,” terangnya.


Ia berharap, anggota Unit Efrata Gere dapat mempraktikkan teladan hidup St. Vincentius a Paulo dalam kehidupan harian, baik hidup bersama masyarakat Dusun Gere maupun masyarakat di tempat lain.


Sementara perihal nama Efrata, Pater Ande mengutip Kitab Mikha 5:1, yakni “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel.”

Pater Ande berharap ada pemimpin yang muncul dari Unit Efrata Gere yang mewartakan kasih dan cinta ke seluruh penjuru dunia.


“Semoga dari Unit Efrata lahirlah orang-orang yang siap menjadi misionaris untuk mewartakan Kerajaan Allah ke seluruh dunia,” tutup Pater Ande.


Penulis: Fr. Raldi Sastra

Editor: Fr. Aris Kapu

98 views0 comments

Comentários


bottom of page