top of page

Lopas ke Bukit Nilo Topang Kebugaran Jasmani dan Rohani

Fr. Mario Pusu, SVD., Fr. Yudi Jehali, SVD., dan Kawan-kawan Sedang Lopas ke Bukit Nilo, Sabtu (04/05/2024).

Ledalero - Memulai bulan Mei yang bagi umat Katolik lebih akrab dikenal sebagai bulan Maria, Unit Yoseph Freinademetz melaksanakan satu program menarik, yaitu  mengadakan lopas rohani ke bukit Nilo pada Sabtu (04/05/2024).



“Tujuan utama dari kegiatan ini ialah merawat dan mengembangkan tradisi penghormatan kepada Bunda Maria, sehingga dapat mempertebal iman umat beriman. Oleh karena itu, sejak pukul 04.00, Fr. Niko Obe, SVD., Ketua Unit, membunyikan lonceng di lorong Unit, sembari mengetuk dari pintu kamar ke pintu kamar untuk membangunkan setiap anggota Unit yang masih terbaring nyenyak,” kata Fr. Yudi Jehali, SVD., anggota Unit Yoseph Freinademetz.


Para Frater Unit Yoseph Freinademetz Sedang Lopas ke Bukit Nilo.

Walaupun wajah mengantuk masih terlihat dari setiap anggota Unit Yoseph Freinademetz, mereka tetap bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka, ganti pakaian, dan memakai sepatu olahraga. Mereka lopas per kelompok di tengah hari yang masih gelap.


“Kegelapan dan kesunyian menemani kami. Pintu rumah warga yang ada di pinggir jalan belum terbuka. Orang-orang pemilik rumah masih tidur lelap. Kesunyian dan tiupan angin yang deras nan sejuk mendamaikan batin dan memberi dukungan yang berarti untuk perjalanan kami,” ucap Fr. Smith Saputra, SVD., anggota Unit Yoseph Freinademetz dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero.



Perjalanan menuju Nilo harus melewati pendakian yang panjang. Menurut Fr. Bona Sempurna, SVD., medan pendakian ke Nilo cukup banyak menyita tenaga dan energi.


“Kerinduan kami untuk berjumpa dengan patung Bunda Maria Segala Bangsa menguatkan kami untuk menaklukkan medan pendakian yang amat panjang itu, walapun sangat melelahkan,” ujar Fr. Bona Sempurna, SVD.


Para Frater Unit Yoseph Freinademetz Pose Bersama di Depan Patung Bunda Maria Segala Bangsa, Nilo.

Setibanya di Nilo, semua anggota Unit Yoseph Freinademetz berkumpul dan duduk di hadapan patung Bunda Maria Segala Bangsa untuk berdoa Rosario.


“Doa Rosario dilangsungkan dalam kepungan tiupan angin yang sejuk. Kami pun menguntaikan doa Rosario dalam suasana yang damai dan tenteram. Bagi kami, lopas dan doa Rosario di bukit Nilo menopang kebugaran jasmani dan rohani,” ungkap Fr. Kim Saputra, SVD., anggota Unit Yoseph Freinademetz yang baru menyelesaikan ujian skripsi.


Penulis: Sebas Iyai, SVD

Editor: Ricky Mantero, SVD

 

46 views0 comments
bottom of page