Rekoleksi Pembukaan Masa Adven: Komunitas Ledalero Diajak Membuka Ruang Ziarah Rohani selama Masa Adven
- seminaritinggileda
- 12 hours ago
- 2 min read

Komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero mengadakan rekoleksi pembukaan Masa Adven pada Sabtu, 29 November 2025, bertempat di Kapela Agung Ledalero.
Rekoleksi ini dipimpin oleh P. Sefrianus Juhani, SVD atau akrab disapa P. Sefri, yang mengajak seluruh anggota komunitas untuk memasuki masa penantian ini dengan membuka ruang ziarah rohani, sebagai proses pembaruan hidup dan pertumbuhan iman.
Rekoleksi tahunan ini mengusung tema: “Inkarnasi Digital: Membawa Sabda Menjadi Daging ke Ruang Tak Bertubuh.” Tema tersebut menyoroti dinamika kehidupan rohani di tengah perkembangan era digital serta mengajak komunitas untuk menyiapkan hati dalam menyambut kedatangan Tuhan melalui refleksi, pertobatan, dan semangat hidup baru.
Tantangan Digital dan Makna Inkarnasi
Dalam pemaparannya, P. Sefri menegaskan bahwa era digital menawarkan banyak peluang bagi pewartaan Injil, sekaligus menghadirkan tantangan serius dalam membangun relasi yang otentik dan mendalam. Ia menegaskan bahwa cinta membutuhkan kehadiran nyata, bukan sekadar simbol atau citra diri yang direkayasa.
“Inkarnasi membutuhkan tubuh dan ruang untuk melahirkan komunitas Gereja yang menjadi saksi Kristus di tengah realitas konkret,” tegasnya.
Ia menjelaskan beberapa risiko kehidupan digital modern, seperti identitas yang terfragmentasi akibat editan dan filter media sosial, multitasking yang memutus pengalaman indrawi dan kemampuan untuk hadir sepenuhnya, dan relasi virtual yang dangkal sehingga melemahkan keutuhan perjumpaan tatap muka.
Menurutnya, manusia sering terperangkap dalam dunia digital yang menawarkan kesenangan instan, tetapi melupakan keheningan batin yang menjadi ruang hadirnya Tuhan.
Disiplin Rohani di Era Digital
Lebih jauh, P. Sefri menekankan pentingnya disiplin rohani sebagai bentuk kesaksian hidup religius di tengah arus digital. Kaum religius, khususnya para misionaris SVD, dipanggil untuk menjadi hadir baik dalam komunitas fisik maupun komunitas virtual dengan sikap reflektif, konsistensi moral, dan dialog yang ramah serta membangun.
“Tuhan hadir dalam keheningan di tengah kebisingan digital. Maka kita harus menjaga integritas supaya kata yang diucapkan selaras dengan tindakan,” pesannya.
Ia mengajak seluruh peserta untuk memakai Masa Adven sebagai kesempatan memperlambat ritme hidup, memperdalam relasi dengan Tuhan, serta membangun kepekaan terhadap nilai kemanusiaan yang autentik.
Penutup Rekoleksi
Rekoleksi ditutup dengan ibadat pemberkatan karangan Adven, sebagai simbol kesiapsiagaan dan komitmen iman dalam menyambut kelahiran Sang Sabda.
Karangan Adven dipahami sebagai tanda spiritualitas hidup, cinta kasih, dan semangat misioner bagi setiap anggota komunitas. Suasana rekoleksi dirasakan sebagai momen penyegaran rohani.
Seorang frater yang mengikuti kegiatan tersebut menyatakan kesannya, “Semoga pada masa penantian ini kita tidak terhanyut dalam arus digital. Kita harus lebih kuat dan menjaga hati tetap terarah pada Tuhan.”
Dengan rekoleksi pembuka ini, komunitas Ledalero berkomitmen untuk menjalani Masa Adven sebagai waktu yang sungguh-sungguh bermakna, penuh pengharapan, dan terarah pada pertumbuhan rohani serta pembaruan komitmen misioner.*
*Fr. Ijen Halek, SVD & Fr. Gonsi Kusman, SVD




Comments