Seksi VOX Fasilitasi Pembekalan Teknik Menulis Ilmiah bagi Para Frater
- seminaritinggileda
- Oct 15
- 2 min read

Seksi VOX Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero menggelar klinik menulis bersama Pater Willy Gaut, SVD, pada Senin, 13 Oktober 2025. Kegiatan ini dihadiri sekitar empat puluh frater dari berbagai unit asrama yang memiliki minat dalam kepenulisan, baik akademis maupun populer.
Dalam sambutan pembuka, Ketua Seksi VOX, Fr. Rival Nakung, menegaskan arah baru VOX sebagai ruang formasi intelektual bersama. “VOX tidak lagi bertujuan membentuk elit akademis. Fokus kita adalah membangun habitus menulis bagi seluruh frater,” ujarnya. Klinik menulis ini menjadi langkah awal menghadirkan VOX bukan sekadar media publikasi, melainkan laboratorium berpikir dan menulis bersama.
Baca juga:
Memulai sesi, Pater Willy menekankan bahwa etos akademik harus mendahului keterampilan teknis. Menurutnya, seorang penulis tidak dibentuk secara instan oleh teori menulis, tetapi dilatih melalui tujuh kebiasaan intelektual: membaca bacaan bermutu, melakukan meditasi-refleksi, berdiskusi, berani duduk dan menulis, rendah hati menerima koreksi, konsisten, serta belajar dari hal sederhana seperti mencatat dalam jurnal harian atau menulis kata pengantar.
Awalnya, kegiatan ini dirancang sebagai lokakarya berbasis draf, di mana setiap peserta membawa naskah mentah untuk dibedah bersama. Namun sebagian besar draf yang masuk belum memenuhi standar format ilmiah. Atas situasi itu, sesi dialihkan menjadi pemberian pembekalan metodologis tentang penulisan artikel ilmiah, terutama untuk jurnal akademik. Pater Willy kemudian mengurai struktur penulisan mulai dari judul, abstrak, pendahuluan, isi, hingga penutup, sambil menjelaskan fungsi logis dari setiap bagian.
Tidak hanya menyampaikan teori, Pater Willy juga membagikan pengalaman pribadinya sebagai penulis pemula. “Dulu, beberapa kali tulisan saya ditolak VOX,” kenangnya, “tapi saya tidak berhenti. Saya banyak dibantu oleh Pater Charles Beraf dan teman-teman angkatan seperti Pater Ve Nahak.” Baginya, menulis bukan semata menghasilkan tulisan, tetapi melibatkan diri dalam percakapan intelektual dan memperluas relasi akademik.
Sepanjang sesi, para peserta menyimak dengan antusias. Beberapa frater mencatat, sebagian lain langsung mencoba menulis. Klinik ini tidak hanya menyampaikan teori, tetapi menciptakan suasana bahwa menulis bukan tugas berat, melainkan latihan keberanian berpikir.
Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada Pater Willy sebagai narasumber dan Fr. Felix Sugar sebagai moderator.*
*Fr. Bona dan Fr. Fian Sangguk
Comments