top of page

Sie WISMA Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero Adakan Pelatihan Menulis Berita

Updated: Nov 9


Pater Amandus Memberikan Materi kepada Para Frater

Ledalero - “Pada era di mana model straight news dengan patron 5W+1H seakan menjadi basi karena telah mudah ditemukan di mana pun, penyajian berita dengan gaya penulisan demikian tidak bisa terus-terusan kita pertahankan. Satu kekhasan yang bisa kita bangun dalam kaitannya dengan menulis adalah menulis dengan seni dan mendalam,” demikian ujar Pater Amandus Klau, SVD., selaku pemateri dalam kegiatan pelatihan menulis berita di Seminari Tinggi Ledalero.


Baca Juga:


Kegiatan pelatihan penulisan berita bagi para anggota Sie WISMA tersebut dilaksanakan pada Rabu (06/11/2024) di ruang Sareng Orinbao, Kampus I IFTK Ledalero. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis berita dari para anggota Sie WISMA Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. Kegiatan ini berlangsung menarik. Sebab, dalam kegiatan tersebut, Pater Amandus banyak menyuguhkan berbagai insight baru yang semakin menambah wawasan para peserta dalam kaitannya dengan aktivitas menulis berita.


Para peserta dalam pelatihan ini tampak begitu antusias. Salah satu hal penting yang ditekankan Pater Amandus kepada para peserta pelatihan adalah soal bagaimana membangun brand atau kekhasan dalam menulis berita.


"Gaya penulisan berita haruslah mendalam dan memuat nilai estetika, sebab hal tersebut menjadi kekhasan yang terus dijunjung tinggi oleh para frater Seminari Tinggi Ledalero. Dengan demikian, garis pembeda antara gaya penulisan para frater dan gaya penulisan media-media lain, mesti ditarik sejelas dan setegas mungkin," tegas mantan jurnalis Flores Pos tersebut.


Lebih lanjut, Pater Amandus mengatakan bahwa untuk menghasilkan berita yang berkualitas, mendalam, dan estetis, terdapat empat aspek yang mesti diperhatikan, yakni bahasa, logika, gaya penulisan, dan rekayasa fakta. Dalam kaitannya dengan aspek bahasa, penggunaan bahasa Indonesia serta struktur kalimat yang baik dan benar menjadi dua hal yang ditekankan oleh sang pemateri. Dalam pengamatannya, Pater Amandus menilai bahwa masih banyak berita di sekitar kita yang belum memenuhi kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.


Baca Juga:


Adapun hal lain yang menjadi penekanan tersendiri dalam pelatihan kali ini ialah pembahasan tentang rekayasa fakta. Menurutnya, rekayasa fakta tidak bisa disamakan dengan manipulasi fakta. Pada intinya, rekayasa fakta merujuk pada kemampuan dan keberanian orang dalam menafsir suatu kejadian dari perspektif lain.


"Itulah beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh para frater Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, jika hendak menghasilkan suatu tulisan berita yang berkualitas," pungkasnya.


Fr. Rikard Diku, SVD., selaku ketua seksi WISMA Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, di akhir kegiatan mengucapkan terima kasih kepada pemateri dan kepada seluruh anggota WISMA yang sudah hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.


Para Peserta Pelatihan Pose bersama Pemateri Usai Kegiatan

“Semoga kegiatan malam ini tidak sekadar menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang dunia jurnalistik tetapi lebih dari itu kita semakin terampil dalam menulis mengikuti input-input yang sudah diberiakn oleh pemateri. Tetap kompak dan teruslah menulis sehingga WISMA kita tetap eksis,” tutup Fr. Rikard, SVD.


Penulis: Fr. Broery Peamole, SVD

Editor: Fr. Rikard Diku, SVD

55 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page