Teater Aletheia Ledalero Miliki Pengurus Baru Periode 2025–2026
- seminaritinggileda
- Nov 10
- 2 min read

Teater Aletheia Ledalero adalah kelompok seni yang bernaung di bawah Komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. Komunitas ini terbuka tidak hanya bagi para frater, tetapi juga bagi mahasiswa IFTK yang tinggal di kawasan Ledalero.
Pada Minggu (9/11/2025), kelompok ini resmi memiliki kepengurusan baru untuk periode 2025–2026, menandai langkah baru dalam perjalanan seni dan formasi komunitas ini.
Teater Aletheia kini dipimpin oleh Frater Yohan Mataubana, SVD, yang terpilih sebagai ketua baru menggantikan Fr. Romi Sogen, SVD.
Prosesi serah terima jabatan berlangsung khidmat di Pendopo Perpustakaan IFTK Ledalero dan disaksikan oleh moderator Teater Aletheia, Pater Felix Baghi, SVD, serta 41 anggota komunitas.
Dalam kepengurusan baru ini, Fr. Yohan didampingi oleh Frater Martin Wukak, SVD (Wakil Ketua), Nanda (Sekretaris), dan Frater Eman Boli, SVD (Bendahara).
Pesan Formasi: Teater sebagai Medium Kebenaran
Dalam arahannya, Pater Felix Baghi, SVD menegaskan bahwa Teater Aletheia bukan hanya ruang seni tetapi juga ruang formasi.“Teater adalah medium yang powerful untuk menyentuh hati manusia dan menyampaikan kebenaran. Nama ‘Aletheia’ sendiri berarti kebenaran,” ujarnya.
Ia mengajak pengurus baru bekerja dengan keseriusan dan seluruh anggota terus menggali kebenaran hidup melalui seni. “Program pengurus baru sangat baik. Karena itu mari kita dukung bersama,” tambahnya.
Evaluasi Capaian dan Serah Terima Estafet
Sertijab ditandai dengan penyerahan berkas kepengurusan dari Fr. Romi Sogen, SVD kepada Fr. Yohan. Dalam sambutannya, Fr. Romi menyampaikan syukur atas capaian utama selama masa jabatannya seperti pementasan teater, diskusi sastra, dan pembinaan anggota.

“Aletheia berhasil menjalankan program inti dan tetap menjadi rumah untuk berbagi ide serta menumbuhkan bakat,” ungkapnya. Ia berharap semangat kolaboratif dan kreatif ini terus berkembang di masa kepengurusan baru.
Fokus Program: Pementasan dan Pengembangan Sastra
Menindaklanjuti capaian tersebut, kepengurusan baru merancang sejumlah program kerja. Fokus utama adalah pementasan teater akbar pada 31 Desember 2025.
Selain pementasan akbar, pengurus baru juga menyiapkan sejumlah program internal, seperti penerbitan Jurnal Sastra Aletheia sebagai ruang publikasi dan apresiasi karya anggota, Bimbingan Belajar Sastra untuk melatih serta menemukan kompetensi literer para anggota, serta pembuatan kaos komunitas yang bertujuan memperkuat identitas dan kekompakan Teater Aletheia.
Dengan program-program ini, Teater Aletheia berkomitmen tidak hanya menghadirkan pementasan berkualitas, tetapi juga memperkuat perannya sebagai pusat pengembangan sastra dan kreativitas di Ledalero.*
*Fr. Yohan Matabuana, SVD




Comments