Ledalero - Pada Sabtu (23/03/2024), sekitar 7 (tujuh) Frater Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, perwakilan dari beberapa unit formasi, turut ambil bagian dalam proses pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Nangarasong. Pembuangan sampah ini dipimpin langsung oleh Fr. Anselmus Ngenta, SVD., Ketua Seksi Pengolahan Sampah Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero.
Baca juga: https://www.seminariledalero.org/post/minggu-palma-momentum-untuk-mengagumi-dan-menakjubi-hidup-yesus
Pembuangan sampah ini menjadi salah satu program bulanan yang dirancang oleh Seksi Pengolahan Sampah Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. Menurut Fr. Ansel Ngenta, SVD., pembuangan sampah ini selalu dibuat agar lingkungan seminari tetap terawat dan terjaga sekaligus menghindari penumpukan sampah di masing-masing unit formasi.
“Kegiatan ini sangat bagus. Ini merupakan pengalaman pertama saya ikut dalam kegiatan pembuangan sampah di TPA Nangarasong ini. Saya bisa belajar banyak hal, terutama ketika berjumpa dengan mereka yang berusaha hidup dari tengah tumpukan sampah. Kalau kita menghindari lalat, mereka justru bergaul dengan lalat untuk bisa hidup,” kata Fr. Sandri Anjelinus, SVD., salah satu Frater yang turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: https://www.seminariledalero.org/post/mengkritisi-situasi-demokrasi-indonesia-unit-gabriel-dan-kmk-ledalero-selenggarakan-diskusi-bertaju
Sementara itu, Fr. Maikel Asiki, SVD yang juga terlibat dalam kegiatan itu merasa sangat senang karena ada pengalaman baru yang ia peroleh. Fr. Maikel Asiki, SVD sangat mengapresiasi kegiatan yang dirancang oleh Seksi Pengolahan Sampah Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. Sebab, menurut Fr. Maikel Asiki, SVD., kegiatan tersebut adalah bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang makin hari makin rusak karena sampah yang tidak terurus dengan baik.
“Saya berharap agar kegiatan ini terus dilanjutkan oleh Seksi Pengolahan Sampah Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero pada khususnya dan SVD pada umumnya. Sebab, kegiatan pembuangan sampah hari ini merupakan salah satu aksi nyata dari tema kapitel yang diangkat oleh SVD, yakni ‘Menjadi Terang di Tengah Dunia yang Terluka’,” pungkas Fr. Maikel Asiki, SVD., Frater Tingkat II Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero sekaligus mahasiswa Semester IV Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero.
Penulis: Elgis Epa, SVD
Editor: Ricky Mantero, SVD
Comments