Ledalero - Pater Yanuarius Lobo, SVD atau yang akrab dipanggil Pater Yanus, mengatakan, umat Allah harus memaknai perayaan Minggu Palma dengan mengagumi dan menakjubi Yesus sebagai Sang Raja Damai dan Sumber Cinta Kasih.
Hal itu disampaikan oleh Pater Yanus dalam perayaan Minggu Palma di Kapela Agung Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero pada Minggu (24/03/2024). Perayaan itu dimulai dengan pemberkatan daun palma di halaman pendopo Unit Paulus bagian Timur.
Baca juga: https://www.seminariledalero.org/post/menyongsong-pekan-suci-2024-komunitas-ledalero-integrasikan-ibadat-tobat-jalan-salib-dan-pengakua
“Kita coba menggantikan situasi di tempat ini dengan membayangkan situasi yang terjadi di Yerusalem pada saat Yesus disambut dengan sorakan gembira. Maka, kita berarak ke Kapela Agung sambil mengimajinasikan situasi itu,” ujar Pater Yanus usai memberkati daun palma.
Kemudian masing-masing umat membawa daun palma dan berarak menuju Kapela Agung Ledalero sambil menyanyikan lagu “Anak-anak Ibrani” yang dipimpin oleh Seksi Musik Vokal Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. Dalam perayaan Minggu Palma tahun ini, kor ditanggung oleh Unit Yoseph Freinademetz. Mereka membuka perayaan Minggu Palma tahun ini dengan lagu yang berjudul “Yerusalem, Lihatlah Rajamu”.
Baca juga: https://www.seminariledalero.org/post/mengkritisi-situasi-demokrasi-indonesia-unit-gabriel-dan-kmk-ledalero-selenggarakan-diskusi-bertaju
Dalam khotbahnya, Pater Yanus menerangkan makna Minggu Palma sebagai momentum untuk mengagumi dan menakjubi hidup Yesus sebagai Sang Raja Damai dan Sumber Cinta Kasih.
“Sebagai umat beriman, kita mesti mengagumi dan menakjubi-Nya. Kedua hal ini harus berjalan beriringan,” tutur Pater Yanus, dosen Pengantar Teologi Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero.
Selanjutnya, dosen Pengantar Teologi itu menjelaskan arti kata mengagumi dan menakjubi secara detail kepada seluruh umat Allah yang hadir dalam perayaan Minggu Palma itu. Menurut Pater Yanus, kata “mengagumi” merupakan suatu ungkapan memuji terhadap hal yang dianggap baik, sedangkan kata “menakjubi” merupakan sesuatu yang merujuk kepada sikap yang hendak dilakukan.
“Untuk menjadi murid Yesus, kita tidak hanya mengagumi-Nya, tetapi harus sampai pada titik menakjubi-Nya. Dalam artian, kita harus mengikuti atau mencontohi hidup Yesus di dalam hidup kita sehari-hari, seperti peduli terhadap dunia yang sedang terluka ini,” jelas dosen yang mengampuh mata kuliah Trinitas, Kristologi, dan Pneumatologi itu.
“Khotbah Pater Yanus ini sungguh menggugah cakrawala semua umat yang hadir, sehingga perayaan Minggu Palma bukan saja dianggap sebagai ritual tahunan, melainkan lebih dari itu dianggap sebagai suatu perayaan yang mengandung banyak makna bagi hidup umat beriman. Hal ini terbukti ketika semua umat menyimak khotbah Pater Yanus dengan penuh perhatian,” kata Fr. Force Nara, SVD., Ketua Seksi Liturgi Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero.
Dalam kesempatan itu juga, Pater Yanus mengajak semua umat untuk mempersiapkan diri secara baik dalam memasuki Pekan Suci yang dimulai dengan perayaan Minggu Palma hingga Minggu Paskah nanti.
Baca juga: https://www.seminariledalero.org/post/rayakan-minggu-prapaskah-v-pater-andi-saup-svd-ajak-umat-yang-hadir-untuk-rindu-kepada-kristus
“Semoga kita semua mampu menjadi murid Yesus yang sejati, yaitu murid yang tidak sebatas mengagumi-Nya, tetapi lebih dari itu murid yang menakjubi-Nya,” pungkas Pater Yanus di akhir perayaan sambil mengucapkan selamat memasuki Pekan Suci kepada semua umat yang hadir.
Penulis: Gonsi Kusman, SVD
Editor: Ricky Mantero, SVD
Comments