top of page

Dinamika Lilin Menutup Triduum 150 Tahun SVD di Seminari Tinggi Ledalero


ree

Triduum syukur 150 tahun Serikat Sabda Allah ditutup dengan suasana doa yang khidmat di Kapela Agung Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero pada Minggu (7/9) malam. Seluruh anggota komunitas, para suster SSpS, serta umat sekitar Ledalero hadir dalam ibadat yang dipimpin oleh Sr. Agnes, SSpS ini.


Triduum hari ketiga sekaligus terakhir ini mengusung tema “Santo Arnoldus Janssen: Mendengar dan Hidup dari Sang Sabda.” Dalam pengantarnya, Sr. Agnes menegaskan, Sabda bukanlah sekadar rangkaian kata, melainkan Kristus sendiri yang menghadirkan terang dan kehidupan.


Baca juga:


“Mendengarkan Sabda berarti membuka hati kepada Kristus. Hidup dari Sabda berarti membiarkan diri didayai dan dipakai oleh-Nya untuk menyentuh realitas dunia,” ujarnya.


Berbeda dari dua hari sebelumnya, Triduum terakhir ini tidak diisi dengan renungan panjang, melainkan dinamika lilin yang menggugah hati. Lilin pertama yang dinyalakan adalah lilin syukur, yang mengajak semua yang hadir mengenang perjalanan panjang SVD.


Lilin kedua, lilin misi, dinyalakan untuk mendoakan para pewarta Sabda, baik yang berkarya di garis depan maupun yang setia bekerja dalam kesunyian.


Suasana menjadi hening ketika lilin keprihatinan dinyalakan. Dalam doa pengantarnya, Suster berkata, “Dunia sedang tidak baik-baik saja. Kita pun sedang tidak baik-baik saja. Namun justru di sanalah kita diutus, untuk membawa Sabda yang menyembuhkan dan menghidupkan.”


Lilin ini menjadi simbol kesadaran akan tantangan nyata yang sedang dihadapi, mulai dari menurunnya panggilan, persoalan finansial, hingga dinamika internal yang membutuhkan pembaruan.


Baca juga:


Dinamika lilin ditutup dengan penyalaan lilin harapan. Lilin ini menghadirkan keyakinan bahwa 150 tahun bukanlah akhir, melainkan awal baru untuk menjawab harapan umat. “Masih banyak asa yang belum terungkap dan mimpi yang harus kita kejar. Perayaan ini adalah panggilan untuk memulai kembali dengan semangat yang lebih kreatif, lebih menginspirasi, dan penuh daya,” ungkap suster.


Triduum yang berlangsung sejak Jumat (5/9) ini menjadi bagian dari rangkaian syukur 150 tahun SVD di tingkat komunitas Ledalero. Hari pertama dipimpin oleh Fr. Patris Pemo, O. Carm, hari kedua oleh Fr. Risen Ronaldo, calon imam Keuskupan Ruteng, dan hari ketiga ditutup oleh Sr. Agnes, SSpS.


Perayaan ini kembali menggaungkan pesan pendiri SVD, Santo Arnoldus Janssen, bahwa Sabda Allah harus menjadi pusat kehidupan, sumber kekuatan, dan dasar pewartaan Injil. Pesan itu, yang telah menggerakkan ribuan misionaris selama satu setengah abad, terus menyalakan api misi untuk menjawab kebutuhan dunia masa kini.*


*Fr. Febry Suryanto, SVD

 
 
 

Comments


VISITOR 

Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero

average rating is 3 out of 5, based on 150 votes, Penilaian produk
bottom of page